Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Atletik Jamaika menyudutkan panitia yang dianggap kurang sigap dalam menggelar lomba estafet 4x100 meter setelah Usain Bolt mengalami cedera.
Setelah hanya meraih medali perunggu di nomor 100 meter, Bolt kembali menelan pil pahit di nomor estafet. Setelah dirinya mulai berlari sebagai pelari keempat, ia terpincang-pincang dan tak bisa menyelesaikan perlombaan karena cedera hamstring.
Usai nasib sial tersebut, Tim Jamaika menuding panitia berperan besar di balik peristiwa cederanya Bolt.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa panitia terlalu lama menahan kami di ruang tunggu. Kondisi tubuh Usain Bolt sudah dingin."
"Faktanya, Bolt berkata: Yohan, ini gila," kata Yohan Blake, rekan setim Bolt.
Foto: REUTERS/Lucy Nicholson Usain Bolt harus menutup kariernya dengan cerita yang menyedihkan. |
Blake menilai waktu lomba yang mundur 10 menit dari jadwal membuat mereka menunggu semakin lama jelang laga final estafet.
"Ada waktu sekitar 40 menit dan dua penyerahan medali sebelum perlombaan kami. Kami terus melakukan pemanasan dan menunggu, kemudian mengulanginya."
"Kami terlalu banyak melakukan pemanasan. Lomba terlambat 10 menit dari jadwal," kata Blake.
Senada dengan Blake, Omar McLeod juga mengeluhkan hal yang sama.
"Kami menunggu di sana sekitar 45 menit. Kami sangat kesulitan untuk menjaga kondisi tubuh kami tetap hangat."
"Kami menunggu terlalu lama, bahkan saya meminum sekitar dua botol air selama proses itu," ucap McLeod.
Julian Forte juga menyatakan kekecewaannya karena gagal mengantar Bolt mengakhiri kariernya dengan manis.
"Saya ingin jadi bagian dari tim yang mengantar Usain Bolt pensiun dengan kemenansgan. Namun hal itu tak terjadi, demikianlah olahraga."
"Kami sangat antusias, kami siap, dan semuanya merasa baik. Namun mereka membuat kami lama menunggu," tutur Forte.