Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia U-22 memiliki kecepatan yang luar biasa di sisi sayap dan hal tersebut merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk menghancurkan lini pertahanan lawan. Kehebatan Timnas Indonesia makin terasa lantaran sistem rotasi yang dilakukan pelatih Luis Milla.
Pada laga perdana Timnas Indonesia lawan Thailand, Milla memutuskan untuk menurunkan Febri Haryadi dan Osvaldo Haay untuk mengisi sektor sayap.
Setelah itu, pada laga lawan Timnas Filipina, Luis Milla melakukan rotasi dengan memasukkan Yabes Roni dan Saddil Ramdani sebagai penguasa sisi lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Yabes Roni merupakan salah satu pemain andalan untuk menggempur sisi pertahanan lawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Untuk laga ketiga, Milla kembali memainkan Febri-Osvaldo untuk mengisi pos sayap dan memasukkan Saddil di pertengahan babak kedua.
Keputusan Luis Milla untuk melakukan rotasi di sisi sayap berdampak positif dari segi stamina pemain. Dengan durasi jeda laga yang hanya 2-3 hari, otomatis energi pemain lebih cepat terkuras dibandingkan waktu normal.
Milla sendiri menyadari kelebihan skuatnya di sektor sayap pada SEA Games kali ini.
 Saddil Ramdani menjadi salah satu winger andalan Timnas Indonesia U-22. (Dok. PSSI) |
"Mengapa kami melakukan pergantian pemain lebih banyak di sisi luar lapangan, itu karena kami memiliki stok pemain lebih banyak di posisi itu."
"Saya rasa kami juga harus menyesuaikan dengan gaya permainan kami yang lebih banyak mengandalkan serangan lewat sayap. Pola permainan seperti itu membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan posisi lain," tutur Milla dalam rilis resmi yang dikirimkan oleh PSSI.
Rotasi Milla membuat kecepatan yang dimiliki Yabes, Saddil, Febri, dan Osvaldo tetap berada di level yang bagus. Selain itu, rotasi yang dilakukan Milla membuat tim lawan tidak bisa benar-benar menebak siapa pemain yang akan diturunkan oleh Timnas Indonesia.