Ketua Umum Laskar Benteng La Viola Siswanto Setyarosa menceritakan kerinduannya membela tim kesayangan mereka, Persita Tangerang, di Stadion Benteng, terutama pada masa kejayaan tim Laskas Cisadane di Liga Indonesia era 2002-2004.
Pada masa-masa itu, puluhan ribu La Viola selalu memenuhi Stadion Benteng. Bahkan, Om Sis, begitu Siswanto akrab disapa mengatakan La Viola di luar stadion bisa lebih membeludak dari di dalam stadion.
 Stadion Benteng dulu sempat menjadi stadion yang angker untuk tim lawan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Siswanto sudah menjadi bagian dari La Viola sejak masih remaja, tepatnya pada 1988. Hampir tujuh tahun terakhir ia menjabat sebagai Ketua Umum La Viola. Dia tak memungkiri, saking antusiasnya, kala itu penonton bisa menjebol pintu Selatan stadion demi menyaksikan Persita tampil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Rumah saya tidak jauh dari sini. Saya tahu persis bagaimana pembangunan stadion ini. Dulu sebelum ada bangunannya, kalau mau ke stadion harus nyebrang jembatan karena ada kali buat beli tiket. Tapi kalau mau jebolan kadang juga nyebur ke kali. Jadi secara emosi saya pribadi ada keterikatan dengan Stadion Benteng ini,” terangnya.
Siswanto bersyukur, kini konflik antara Laskar Benteng La Viola dengan Benteng Mania (Suporter Persikota) sudah selesai. Bahkan, La Viola berkeinginan membantu Benteng Mania mempertahankan Stadion Benteng sebagai lambang sepak bola Tangerang.
 Stadion Benteng sempat menjadi kandang Persita Tangerang dan Persikota. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
“Kalau masalah mau dialihfungsikan bukan karena masalah konflik Benteng Mania dan La Viola. Menurut pendapat saya murni karena kebijakan pemerintah kota,” ujarnya.
Buat La Viola, pengalihfungsian ini tidak jadi masalah, mengingat Persita sudah membangun stadion baru yang direncanakan selesai akhir tahun ini. Tapi, ini jadi masalah buat Persikota yang belum punya pengganti stadion.
Kabarnya, Pemerintah Kota Tangerang mau membuat sport centre di daerah Pinang, deket Ciledug, Tangerang sebagai pengganti Stadion Benteng. Namun, sampai sekarang belum juga ada kejelasan.
Kabar yang didapat Siswanto dari Benteng Mania, mereka inginnya sport center ini dibuat dulu sebelum Stadion Benteng dirobohkan.
“Kami inginnya stadion yang jadi kebanggaan kami berdua bisa tetap ada, bisa tetap eksis. Tapi kalau saudara kami, Benteng Mania, tetap ingin stadion ini ada, kami siap bantu,” sebutnya.
“Bukan maksud tidak legowo, tapi ini harapan kami kalau memang bisa jangan dibongkar, jangan dialihfungsikan, tapi diperbaiki, direnovasi sana-sini keangkeran Stadion Benteng tetap dijaga,” ucap Siswanto.