Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat menilai Ducati melakukan kesalahan karena memutuskan merekrut Jorge Lorenzo sebagai pebalap mereka di awal musim.
Pernat menyebut Lorenzo punya kemampuan baik dalam hal teknik maupun pengalaman sebagai seorang pebalap. Namun Ducati tak mempertimbangkan hubungan Lorenzo dengan Rossi yang tidak bagus dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya melihat sebagai sebuah kesalahan ketika Ducati memutuskan merekrut Lorenzo. Saya menghormatinya sebagai pebalap namun dia seperti tak terlihat bagi 90 persen atau mungkin 80 persen penggemar dari Italia," kata Pernat seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Jorge Lorenzo masih sulit tampil konsisten bersama Ducati musim ini. (Foto: AFP PHOTO / Jure Makovec) |
Pernat bahkan yakin Lorenzo bakal mendapat cemooh ketika ia berhasil jadi juara di GP San Marino, tempat yang seharusnya jadi seri kandang Ducati.
"Saya ingin melihat bila Lorenzo mendapatkan kemenangan perdana di MotoGP namun kemudian ia akan disiuli oleh 80 persen penonton yang ada," ujar Pernat.
Meski lama jadi rekan setim di Yamaha, hubungan Rossi dengan Lorenzo memang tak terlalu harmonis. Puncak retaknya hubungan mereka ada di musim 2015 saat keduanya bersaing dalam perebutan juara dunia.
 Jorge Lorenzo baru sekali naik podium bersama Ducati musim ini. (Foto: AFP PHOTO / PIERRE-PHILIPPE MARCOU) |
Rossi menganggap Lorenzo mendapat bantuan dari Marc Marquez untuk menjadi juara dunia. Lorenzo masih bertahan semusim di Yamaha pada 2016 sebelum akhirnya memutuskan hijrah ke Ducati.
Rossi sendiri pernah menunggangi Ducati pada 2011 dan 2012 namun pebalap berjuluk The Doctor gagal bersinar bersama pabrikan tersebut.