Jakarta, CNN Indonesia -- Selama penyelenggaraan Piala AFF U-18 2017, Rachmat Irianto dan kawan-kawan menyedot animo pencinta sepak bola di tanah air.
Melalui siaran langsung televisi, pemirsa menyaksikan aksi-aksi anak asuh Indra Sjafri sambil ditemani suara pembawa acara olahraga bernama Valentino Simanjuntak.
Beberapa pilihan diksi, kata dan frasa yang tidak lazim digunakan Valentino di sepanjang laga. Ucapan-ucapan yang unik dan janggal darinya pun menuai perhatian serta menimbulkan pro-kontra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Penampilan Timnas Indonesia U-19 menyedot perhatian pencinta sepak bola di tanah air. (Dok. PSSI) |
"Komentator itu kayak gini, getaran emosinya positif ke penonton TV. Kalau komentator yang lain, getaran emosinya bikin kesal penonton yang di rumah saja. Jadinya timnas kalah terus," kata salah satu akun bernama Alice Rumi yang mengomentari gaya komentator Valentino di salah satu video YouTube.
Sementara yang tidak sependapat dengan gaya Valentino juga menghiasi kolom komentar, seperti yang ditulis Asvina Zahira Lupat, "Komentatornya berlebihan. Siapa bilang orang Asia lain takut? Nasib kita tidak tahu. Buat malu saja. Merendah diri saja lebih baik."
[Gambas:Instagram]Mengenai ragam komentar termasuk kritik mengenai dirinya, komentator yang mempopulerkan kata 'jebret' itu menanggapinya dengan santai. Valentino mengungkapkan dirinya tampil dengan mengutamakan ciri khas yang didukung riset.
"Poinnya saya membawakan itu dengan gaya saya yang dibarengi sama
research market penonton kita dari
gender, usia, dan
habit dan diamini oleh stasiun TV. Jadi kalau ada respons ini itu, bagi saya itu sebuah keberhasilan malahan," jelas Valentino kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/9).
"Kalau tidak berhasil, sekarang tidak mungkin semua media anonim sama media besar kontak saya," tambahnya.
Beberapa contoh kata tidak biasa yang ia lontarkan saat pertandingan berlangsung antara lain 'tendangan LDR', 'aksi 378', 'umpan membelah lautan', 'tendangan tanpa amnesti' dan lain sebagainya.