Sani Tawainella, Tulehu dan Kerja Keras untuk Indonesia

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 10 Sep 2017 08:48 WIB
Sani Tawainella menangis bahagia setelah dirinya mendapat penghargaan sebagai tokoh inspirator olahraga 2017 dari Kemenpora.
Sani Tawainella menangis bahagia saat mendapatkan penghargaan sebagai tokoh inspirator olahraga 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Sekolah Sepak Bola Akademi Tulehu dan Pelajar Maluku, Sani Tawainella, tak mampu menahan air matanya ketika mendapat piagam penghargaan sebagai tokoh inspirator olahraga 2017 dari Kemenpora.

Piagam tersebut ia terima dalam peringatan Hari Olahraga Nasional di Stadion dr. H. Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (9/9) sore waktu setempat.


"Piagam ini membuat saya menangis, luar biasa. Dari Maluku, saya punya perjuangan ketika melatih anak-anak di tengah kerusuhan, masuk timnas, hingga mereka bisa bantu keluarga. Itu (penghargaan) pertama kali, sejarah hidup," kata Sani kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abduh Lestaluhu salah satu pemain Timnas Indonesia yang berasal dari Tulehu.Abduh Lestaluhu salah satu pemain Timnas Indonesia yang berasal dari Tulehu. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"Karena seorang Menteri (Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi) tadi ceritakan perjalanan saya, saya menangis di situ. Kerusuhan Maluku luar biasa, namun Tuhan kabulkan impian saya,” katanya menambahkan.

Sani berasal dari suatu desa di Ambon bernama Tulehu. Desa ini sebelumnya tidak banyak yang mengenal.

Selain karena posisi yang yang jauh dari ibukota, kehidupan sosial dan budaya Desa Tulehu juga berbeda dari kebanyakan desa di Indonesia. Desa itu termasuk ke dalam salah satu desa yang terkena imbas konflik berkepanjangan di Ambon.

Rizky Pellu pemain Timnas Indonesia lainnya yang berasal dari Tulehu.Rizky Pellu pemain Timnas Indonesia lainnya yang berasal dari Tulehu. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sani, mantan pemain sepak bola Timnas Pelajar Indonesia U-18, dengan semangatnya berhasil mengangkat Desa Tulehu menjadi percontohan olahraga sepak bola nasional. Di tengah konflik sosial Ambon, Sani berhasil meramu tim sepak bola U-15 dan menjadi juara nasional pada 2006.


Keberhasilan Sani telah mengubah pandangan masyarakat setempat dalam melihat agama, suku, dan ras. Kisah hidupnya kemudian dituangkan ke dalam sebuh film karya Angga Dwimas Sasongko berjudul 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku'.

Nama-nama Alvin Tuassalamony, Rizky Pellu, dan Hendra Adi Bayaow merupakan nama-nama terkenal yang merintis awal kariernya di Tulehu.

Sani berharap penghargaan yang ia terima dapat menjadi motivasi untuk pesepakbola muda.

"Sudah diatur dari yang diatas. Uang lama kelamaan jadi habis, barang bisa rusak, tapi motivasi untuk teman-teman dan adik-adik di lapangan itu luar biasa," ucap Sani. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER