Bekasi, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas U-22 Indonesia Luis Milla kembali meminta maaf kepada pelatih Kamboja, Leonardo Vitorino. Permintaan maaf itu disampaikan terkait insiden Marinus Mariyanto Wanewar pada ajang SEA Games 2017 melawan Kamboja.
Saat itu Marinus memprovokasi para pemain Kamboja dengan melakukan aksi tak senonoh menyentuh kemaluannya dan mengakibatkan kericuhan pemain pada laga di Grup B tersebut. Vitorino mencoba menanggapi permintaan maaf Milla dengan bijaksana.
"Pelatih Luis Milla tidak perlu meminta maaf soal insiden itu. Kita justru butuh banyak orang seperti Luis Milla," ungkap Vitorino.
"Luis Milla mau mengajak dan memaafkan pemain bukan hanya melatih tapi juga mengajarkan mereka untuk bertingkah laku di lapangan. Pemain harus bagus di lapangan tapi juga di luar lapangan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Marinus Wanewar pernah bikin ulah memprovokasi para pemain Timnas Kamboja di SEA Games 2017. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Pelatih asal Brasil itu juga membeberkan bahwa dia juga telah mencoret dua pemainnya dari Timnas Kamboja setelah SEA Games. Itu dilakukan lantaran dua pemainnya indisipliner.
Tindakan itu dilakukan Vitorino sebagai pelajaran bagi pemainnya untuk berpikir tentang kesalahan yang mereka lakukan.
"Saya ingin mereka sadar bahwa yang mereka lakukan salah dan mereka akan merenungkannya. Tidak main di timnas, mereka akan berjuang dan menunjukkan kembali perubahan dan meyakinkan pelatih kalau mereka layak main di timnas."
 Marinus Wanewar sudah diingatkan Luis Milla agar tak mengulangi perilaku buruknya di lapangan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/17) |
Sebelumnya, Milla melontarkan permintaan maaf tersebut di sela-sela konferensi pers jelang laga persahabatan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10).
"Karena diungkit lagi, saya minfa maaf. Saya mewakili staf kepelatihan minta maaf ke Pelatih Vitorino. Itu di luar kendali kami," ucap Milla, Selasa (3/10).
Menurut Milla, sebagai pemain muda Marinus mungkin biasa melakukan kesalahan dan meluapkan kekesalannya dengan bahasa tubuh yang tak pantas. Dia berharap, pemainnya di Timnas Indonesia tidak mengulangi kesalahan yang sama ke depannya.
Dalam pemilihan pemain, sejauh ini Milla selalu memanggil pemain yang dianggapnya bisa menjadi contoh yang bagus di dalam maupun di luar lapangan.
"Tapi saya juga tidak bisa menghakimi pemain atas kehilafannya agar tidak diulangi lagi. Apalagi untuk pemain sekelas timnas punya level yang cukup tinggi.
"Level ini tidak hanya di dalam, tapi juga di luar lapangan yang bisa jadi contoh," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Vitorino juga mengomentari permintaan maaf Luis Milla. Buatnya, pelatih berkebangsaan Spanyol itu tidak perlu meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan pemainnya itu.