Jakarta, CNN Indonesia -- Perseteruan antara Edinson Cavani dan Neymar di Paris Saint-Germain tak lagi tampak di lapangan. Keduanya terlihat kompak sebagai rekan setim, namun Cavani memang mengaku tak berteman dengan Neymar di luar lapangan.
Hubungan keduanya sempat memanas karena perebutan kekuasaan sebagai eksekutor bola mati saat PSG menghadapi Olympique Lyon beberapa waktu lalu.
Pelatih Unai Emery dan Presiden Klub Nasser Al Khelaifi bahkan harus terlibat untuk memediasi keduanya. Ini dilakukan agar kekuatan tim kondusif tanpa harus mempertahankan ego masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Edinson Cavani dan Neymar sempat berselisih paham untuk menentukan siapa yang berhak mengeksekusi bola mati. (AFP PHOTO/CHRISTOPHE SIMON) |
Cavani pun sudah legawa memberikan kesempatan Neymar mengeksekusi bola mati. Ia juga tak segan memeluk Neymar usai mencetak gol. Namun, striker Uruguay itu mengakui tidak berteman dengan Neymar di luar lapangan.
"Kejadian itu sudah berlalu. Ini hal yang biasa terjadi dalam sepak bola. Kami harus menemukan solusi bersama dan berfungsi sebagai sebuah tim," kata Cavani kepada
SFR Sport.
"Kami harus menjadi tim yang kompetitif, tapi kami tidak perlu untuk berteman. Anda harus profesional, tetapi setelahnya, semua orang memiliki kehidupan masing-masing," sambungnya.
 Meski sempat berselisih paham, namun Cavani-Neymar tetap padu di lapangan. (REUTERS/Benoit Tessier) |
Kendati sempat bertikai, Cavani dan Neymar tetap moncer di PSG. Keduanya tercatat sudah mengemas 14 gol di Ligue 1 Perancis dan lima gol di Liga Champions.
Selanjutnya PSG akan bertandang ke markas Anderlecht dalam lanjutan fase grup Liga Champions di Constant Vanden Stock, Rabu (18/10). Cavani-Neymar kemungkinan besar akan diturunkan sejak menit awal untuk mendulang kemenangan.