Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Spanyol, Joan Mir, memastikan gelar juara dunia Moto3 setelah memenangi balapan GP Australia yang dihentikan lebih awal karena hujan turun, Minggu (22/10).
Balapan Moto3 di Sirkuit Phillip Island dihentikan pada lap ke-17 setelah hujan turun. Race direction memutuskan untuk mengibarkan bendera merah tanpa berakhirnya balapan karena situasi yang tidak memungkinkan.
Mir yang memasuki lap ke-17 berada di posisi terdepan dinyatakan sebagai pemenang, disusul rekan setimnya di Leopard Racing, Livio Loi, dan pebalap Gresini Jorge Martin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan Mir di GP Australia membuat posisi pebalap 20 tahun itu di puncak klasemen Moto3 tidak akan mampu dikejar rival terdekatnya yang memperkuat tim Marinelli Rivacold Snipers, Romano Fenati.
 Joan Mir mengalahkan Romano Fenati dalam perebutan gelar juara dunia Moto3. (AFP PHOTO / JAVIER SORIANO) |
Dengan dua seri tersisa musim ini, Mir yang mengoleksi 296 poin unggul hingga 70 poin atas Fenati. Sementara Aron Canet yang finis posisi 25 di GP Australia berada di posisi ketiga dengan 184 poin.
“Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskannya. Ini impian saya sejak dulu. Saya bekerja keras untuk meraih ini. Saya juara dunia dan luar biasa bisa mengatakan hal itu,” ujar Mir usai balapan dikutip dari
Crash.net.
 Joan Mir musim depan akan promosi ke kelas Moto2. (AFP PHOTO / Toshifumi KITAMURA) |
Mir merupakan pebalap ke-13 asal Spanyol yang mampu merebut gelar juara dunia kelas terendah di ajang balap motor Grand Prix (125cc/Moto3). Menariknya, Mir mencetak rekor sebagai pebalap yang mampu memenangi seri paling banyak dalam satu musim Moto3.
Sepanjang musim ini Mir berhasil meraih sembilan kemenangan di Moto3, mengalahkan rekor Brad Binder yang meraih tujuh kemenangan musim lalu.
Mir sendiri musim depan akan naik kasta ke kelas Moto2 setelah direkrut Marc VdS untuk menggantikan posisi Franco Morbidelli.
(har)