Jakarta, CNN Indonesia -- Winger
Timnas Indonesia U-23, Saddil Ramdani, mengaku ingin belajar banyak dari delapan pemain senior selama masuk skuat yang dipersiapkan pelatih Luis Milla menjalani tiga pertandingan melawan timnas Suriah U-23 dan timnas Guyana.
Saddil terus bangkit dari keterpurukan. Setelah sempat mendapat banyak kritikan karena mendapat kartu merah di Piala AFF U-18 2017 bersama Timnas Indonesia U-19, perlahan tapi pasti Saddil mampu bangkit.
Saddil mengaku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Milla untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23. Winger Persela Lamongan itu ingin belajar banyak dari para pemain senior.
 Saddil Ramdani gagal membawa Timnas Indonesia U-19 meraih hasil positif di kualifikasi Piala Asia U-19 2018. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO) |
“Ya, saya ingin banyak memetik ilmu dari pelatih dan senior-senior di sini. Memetik ilmu baik itu perilaku, cara bermain dewasa, dan komunikasi yang baik antar-anggota tim,” ucap Saddil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saddil berpeluang main ketika Timnas Indonesia U-23 menghadapi timnas Suriah U-23 pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/11). Selain itu, Saddil juga berpeluang memperkuat
Timnas Indonesia senior saat melawan Suriah U-23 (18/11) dan timnas Guyana (25/11).
 Saddil Ramdani ingin membayar kepercayaan yang diberikan pelatih Timnas Indonesia U-23 Luis Milla. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Saddil sendiri mengaku sedang dalam kondisi bagus meski baru saja memperkuat Persela Lamongan melawan Barito Putera di ajang Liga 1 2017, 11 November lalu.
“Ya, alhamdulillah kondisi saya sehat saja. Yang penting latihan dengan baik dan maksimal. Begitu saja,” ucap Saddil.
Terkait target mencetak gol, Saddil tidak ingin berbicara banyak. “Ya lihat nanti lah, intinya maksimal dulu saja,” ujar Saddil.
Terakhir Saddil memperkuat Timnas Indonesia U-19 pada babak kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan, awal bulan ini.
(har/nva)