Cikarang, CNN Indonesia -- Ketum PSSI, Edy Rahmayadi, bakal memutuskan nasib Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19 pada pekan depan.
Sebelumnya sempat beredar kabar rapat Komite Eksekutif PSSI, Kamis (9/11) malam, memutuskan menyudahi kerja sama dengan Indra yang kontraknya berakhir tahun ini.
“[Nasib Indra Sjafri] bukan lagi ada di ujung tanduk itu, tapi ada di ujung kaki,” kata Edy kepada para awak media di Stadion Wibawa Mukti (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kontraknya nanti, saya mau diskusi dulu. Kalau tidak didiskusikan dahulu, nanti Sekjen [PSSI, Ratu Tisha Destria] marah,” seloroh jenderal bintang tiga itu.
 Indra Sjafri gagal mengulang prestasi seperti di tahun 2013 pada ajang Piala AFF. (AFP PHOTO / VISIONSTYLER PRESS / KIM DOO-HO) |
Bersama skuat Garuda Nusantara, Indra gagal meraih hasil optimal. Pada perhelatan Piala AFF U-18 2017, M Rafli Mursalim dan kawan-kawan menempati peringkat ketiga.
Sedangkan pada kualifikasi Piala Asia U-19, tim Merah Putih hanya menempati peringkat ketiga di bawah Korea Selatan dan Malaysia. Meski berada di luar zona dua besar, Timnas Indonesia U-19 tetap akan berlaga di Piala Asia tahun depan karena menyandang status sebagai tuan rumah.
 Timnas Indonesia U-19 gagal menuai prestasi dalam dua agenda resmi tahun 2017. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO) |
Kontrak Indra dengan PSSI berakhir pada Desember 2017. Sebelumnya Indra mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan PSSI.
Edy menganalogikan nasib Indra bersama Timnas Indonesia U-19 dengan Gian Piero Ventura yang gagal meloloskan Italia ke Piala Dunia 2018.
“Kalau menurut Anda [para awak media], Indra Sjafri yang seperti itu masih cocok tidak [latih Timnas Indonesia U-19]? Italia saja diganti langsung itu,” ucap Edy.
(bac)