Eks Timnas Indonesia Keluhkan Mental Pesepakbola Sekarang

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2017 08:20 WIB
Mantan penyerang Timnas Indonesia, Rochy Putiray, mengeluhkan mental para pesepakbola saat ini yang dinilainya bukan petarung.
Eks Timnas Indonesia keluhkan mentalitas para pesepakbola Indonesia saat ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Veteran sepak bola Indonesia, Rochy Putiray, mengeluhkan mentalitas para pesepakbola Tanah Air saat ini. Ia bahkan menilai tidak ada lagi sosok petarung dalam sepak bola Indonesia dewasa ini.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional Indonesia, penyerang Timnas Indonesia era 1991-2004 tersebut mendirikan akademi sepak bola di Solo dan Sekolah Sepak Bola di Jakarta.

Tujuan hidupnya saat ini adalah berbagi ilmu kepada junior-junior agar kelak menjadi pesepakbola hebat. Namun untuk menjadi pemain kelas dunia, ada satu hal penting yang menurut Rochy perlu ditanamkan dalam setiap diri pemain sejak dini, yakni mental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat perkembangan Timnas Indonesia belakangan ini yang diasuh Luis Milla, Rochy tak bisa berkomentar banyak. Akan tetapi, satu hal yang menjadi sorotannya adalah kekuatan mental dalam meraih prestasi.
Rochy Putiray menilai tak ada lagi sosok para pesepakbola petarung di Indonesia. (Rochy Putiray menilai tak ada lagi sosok para pesepakbola petarung di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
"Saya baru bisa komentar mengenai kepelatihan Luis Milla di Timnas Indonesia setelah satu tahun dia di Indonesia. Karena kita tinggal di rumah baru juga perlu adaptasi selama kurang lebih tiga sampai sembilan bulan," kata Rochy.

"Sebenarnya pemain yang diseleksi [Milla] juga akan balik lagi ke pemain yang lama, seperti pada saat angkatan saya. Makanya balik lagi ke mental pemain sekarang sudah siap atau tidak," katanya menambahkan.

Dahulu, lanjut Rochy, kebanyakan atlet merupakan orang yang tidak mampu. Berbeda dari kondisi sekarang yang menurutnya kebanyakan atlet dari orang tua yang mampu secara ekonomi.

"Jadi karena zaman sekarang begitu, bukan prestasi yang didapat. Karena sekarang semua cabang terutama sepak bola itu berasal dari orang tua yang mampu kok, bukan yang tidak mampu," ucap Rochy.

Menurut Rochy, pemerintah, sponsor, atau pihak lainnya tidak salah memberikan bonus yang banyak kepada atlet masa kini. Iming-iming bonus yang besar kepada atlet berprestasi, lanjutnya, adalah bentuk apresiasi dari kerja keras dan jerih payah pada saat latihan.
Rochy Putiray menilai mentalitas para pemain Timnas Indonesia sekarang mengalami penurunan. (Rochy Putiray menilai mentalitas para pemain Timnas Indonesia sekarang mengalami penurunan. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
"Tapi kalau atlet sekarang berasal dari orang tua yang mampu, namun tak punya semangat juang, untuk apa? Tapi kalau dari angkatan [generasi] saya, memang bukan dari kalangan tidak mampu. Tapi kami dari kampung tapi ingin mengejar prestasi. Kalau sekarang kan orang kota yang banyak, saya pikir ini masalah dedikasi yang kuat," ucapnya melanjutkan.

Maka dari itu, Rochy berharap agar semua cabang olahraga bisa lebih selektif dalam memilih atlet di masa mendatang. "Jangan lihat orang tuanya mampu [secara ekonomi], tapi anaknya mampu [bertalenta]," ujar dia.

Ketika para awak media menanyakan mengenai sosok pesepakbola masa kini yang memiliki kemampuan sama seperti Rochy, ia langsung menjawab dengan lugas.

"Tidak ada, karena mereka bukan petarung. [Keinginan untuk bermain sepak bola] bukan lahir dari mereka, karena orang tua mereka yang memaksa untuk bermain bola, bukan karena mereka yang ingin bermain bola," ujarnya lagi. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER