Jakarta, CNN Indonesia -- Musim lalu, Jorge Lorenzo menjalani musim balap paling kelam di balap MotoGP. Sejak tampil di balap motor kelas primer pada 2008, Lorenzo selalu mengakhiri musim di zona empat besar.
Bertepatan dengan musim pertamanya membela tim Ducati, Lorenzo harus puas finis di peringkat ketujuh dengan mengumpulkan 137 poin, atau terpaut 161 poin dari sang juara dunia Marc Marquez.
Kendati mengalami nasib ternahas dalam kariernya, pebalap 30 tahun itu siap bangkit pada musim depan. Berbekal tiga kali berada di podium musim balap 2017, yang dua di antaranya diraih pada akhir musim, Lorenzo mengincar podium pertama sekaligus gelar juara dunia musim depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Jorge Lorenzo berharap adaptasi selama musim 2017 dapat menghasilkan gelar pada musim 2018. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
"Tahun pertama adalah tahun adaptasi dengan tim. Motor baru, jenama baru, semua baru. Ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan. Saya memiliki perasaan baik pada bagian terakhir musim lalu karena kami melakukan perubahan di akhir musim," ujar Lorenzo seperti dikutip dari T
uttomotoriweb.com.
Sebelum pindah ke Ducati, Lorenzo lekat sebagai andalan tim Yamaha. Pebalap Spanyol itu meraih tiga gelar juara dunia selama sembilan tahun di pabrikan asal Jepang.
"Saya berharap proses adaptasi yang telah kami lakukan di tahun 2017 akan meningkat di tahun 2018. Saya juga akan mencoba meraih kemenangan pertama bersama Ducati dan tentu saya akan berjuang untuk mencoba meraih gelar juara MotoGP, meskipun kita tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi dalam olahraga ini," sambungnya.
(jun)