PSSI: Timnas Indonesia Butuh '100 Indra Sjafri'

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jan 2018 10:35 WIB
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan pihaknya akan segera memberi Indra Sjafri jabatan setelah tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19.
PSSI akan meminta Indra Sjafri berperan aktif dalam penyusunan program untuk mengeksplorasi bakat-bakat muda Indonesia. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan pihaknya membutuhkan banyak sosok seperti mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, demi mendapatkan talenta-talenta muda hingga membentuk Timnas Indonesia yang kuat di masa depan.

PSSI kembali memanggil Indra pada Kamis (4/1) sebagai tindak lanjut dari pertemuan akhir Desember lalu. Pertemuan digelar sebagai persiapan pola talent scouting yang menyeluruh di kompetisi-kompetisi PSSI, khususnya di Soeratin U-17 dan U-15, serta kemungkinan kompetisi U-13.

Selain itu, Indra juga diminta untuk segera membuat basis data para pemain sepak bola usia muda di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harap memiliki tim yang bisa melakukan riset penuh selama setahun untuk pengembangan filanesia [filosofi sepak bola Indonesia]. Program ini merupakan langkah awal untuk kurikulum dasar, belum berupa hasil telaah sepak bola Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ucap Tisha.
Indra Sjafri tidak diperpanjang kontraknya bersama Timnas Indonesia U-19.Indra Sjafri tidak diperpanjang kontraknya bersama Timnas Indonesia U-19. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Indra Sjafri sudah dikenal sebagai sosok yang gemar blusukan untuk mencari bibit-bibit berbakat. PSSI berharap ada banyak sosok yang berperan seperti Indra Sjafri dengan menggali bakat-bakat tersembunyi.

“Jadi nanti akan dilihat penempatan posisi Indra Sjafri dalam tim tersebut, karena nanti PSSI sebetulnya perlu 100 Indra Sjafri lainnya. Karena PSSI punya tujuan untuk membawa Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024,” kata Tisha.
Indra Sjafri selama ini dikenal sebagai pelatih yang gemar mencari bibit-bibit tersembunyi di Indonesia.Indra Sjafri selama ini dikenal sebagai pelatih yang gemar mencari bibit-bibit tersembunyi di Indonesia. (AFP PHOTO / VISIONSTYLER PRESS / KIM DOO-HO)
PSSI memiliki target untuk menjaring kelahiran 2005, 2006, dan 2007 sebagai persiapan untuk proyek jangka panjang tersebut.

“Penjaringan yang kami maksud adalah kami ingin memiliki basis data yang kuat, jelas, dan dapat memonitor perkembangan pemain dari tahun ke tahun."

"Kami perlu data itu sekarang, agar nanti di 2024, siapapun pelatihnya, ketika ingin membentuk tim untuk Olimpiade, dia bisa langsung mengakses data para pemain dan melihat perkembangannya," tutur Tisha.

Tisha meyakini basis data yang jelas akan memudahkan kinerja pelatih dalam menyusun tim.

"Pelatih bisa melakukan uji coba dan seleksi berdasarkan basis data yang rekam jejaknya sudah banyak."

“Sehingga terbentuklah tim [nasional Indonesia untuk] Olimpiade itu. Sekarang kami persiapkan itu, seperti halnya Jerman menyiapkan tim Piala Dunia-nya 30 tahun yang lalu,” ujar Tisha.

Saat ini PSSI sendiri sejatinya sudah punya basis data pemain-pemain usia muda, namun pendataan yang ada belum terbilang bagus.

“[Basis data usia muda PSSI sebelumnya] hanya per pertandingan dan rekomendasi. Tidak pernah ada suatu alur yang jelas mengenai asal-muasal seorang pemain. Ini yang ingin dirapikan,” ujar Tisha. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER