Solo, CNN Indonesia -- Madura United menjadi kesebelasan kedua, setelah Persebaya, yang langkahnya terhenti di babak perempat final Piala Presiden karena kalah adu penalti. Wawan Hendrawan kembali jadi mimpi buruk Madura United.
MU harus mengakui keunggulan Bali United melalui babak tos-tosan dengan usai Wawan Hendrawan berhasil menghentikan laju bola Marcel Sacramento.
Kegagalan Sacramento menjadi pembeda dalam adu penalti karena eksekutor lainnya berhasil melakukan tugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepiawaian Wawan dalam babak adu penalti dipuji pelatih asal Brasil yang menangani Madura United, Gomes de Oliviera.
"Saya sudah tahu pertandingan akan menarik. Bali United tim yang bagus, persiapan sudah lama. Madura juga. Tadi kami tampil fight bisa cetak gol tapi Bali juga punya kualitas, bisa membalas gol, akhirnya adu penalti dan Bali United menang," tutur Gomes.
"Kami bisa bermain bagus, penalti juga bagus, tapi kiper lawan bagus luar biasa," katanya menambahkan.
Wawan memiliki catatan unik di Piala Presiden. Tahun lalu, kemampuan Wawan menghadapi tendangan penalti juga membuat MU gagal melangkah ke semifinal.
Pada 25 Februari 2017, Wawan yang masih berkostum Borneo FC berhasil menggagalkan penalti Fachruddin Wahyudi Aryanto sekaligus membawa Pesut Etam melangkah ke babak empat besar.
Ketika di babak semifinal tahun lalu, kiper 34 tahun itu juga mampu menyudahi perlawanan Persib Bandung dan memastikan Borneo tampil di final Piala Prsiden 2017.
(ptr)