Solo, CNN Indonesia -- Keberhasilan SriwijayaFC melaju ke semifinal Piala Presiden 2018 ternyata tidak pernah ada di bayangan pelatih Rahmad Darmawan sebelumnya.
Pelatih yang sering disapa RD itu menilai anak asuhnya masih baru sebagai tim sehingga labil dalam menjalani pertandingan.
"Enggak, kita enggak ekspektasi sejauh ini (sampai semifinal). Karena tim kami paling banyak mengubah pemain. Saya butuh waktu lama untuk betul-betul menemukan kerja sama dan pembentukan pola permainan,” terang RD kepada CNN Indonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kami belum stabil. Babak pertama belum dapat ritme, babak kedua baru dapat ritme main yang enak," sambungnya.
 Sriwijaya FC tampil bagus saat menghadapi Arema FC di babak perempat final. (Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha) |
Pelatih yang menangani Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2011 dan 2013 itu menyebutkan kunci keberhasilan anak asuhnya untuk tampil bagus sejauh ini adalah fokus pada performa sendiri. Hal itu juga yang akan diterapkan ketika menghadapi Bali United yang akan terganggu dengan jadwal padat Piala Presiden dan Piala AFC.
"Saya belum tahu ( jadwal padat Bali United). Kita fokus, Bali United adalah Bali United. Kita fokus ke cara main kita sendiri. Kita masih membangun tim, chemistry antar pemain,” kata RD
"Jadi enggak ada untung atau rugi bagi kami Bali United main di Piala AFC," tambah pelatih yang berpengalaman menangani klub-klub besar di Indonesia.
Menurut RD, Bali United memiliki kemampuan kolektif yang baik karena tidak banyak mengubah tim menjelang musim 2018 bergulir. RD juga menyebut pola bermain Bali United mirip dengan Arema FC yang dianggap bermain kompak dan sabar menunggu lawan melakukan kesalahan.
"Bali United mereka solid dan kompak. Mereka rapi. Ini tantangan selanjutnya bagi kami," ucap RD.
(ptr)