Jakarta, CNN Indonesia -- Para atlet cabang olahraga [cabor] angkat besi Indonesia memilih untuk tidak menggunakan Wisma Atlet Kemayoran saat tampil di ajang test event Asian Games 2018.
Mereka lebih memilih untuk tinggal di Mess Kwini, Senen, Jakarta Pusat. Tempat tersebut hanya berjarak 14 menit dari JIEXPO Kemayoran yang menjadi tempat penyelenggaraan test event angkat besi.
"Kami akan lihat lagi kelengkapannya seperti gym. Sekarang kami belum menempati di sana karena masih bau cat, karena bangunan baru. Tidak nyaman atletnya," ucap pelatih kepala angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja kepada
CNNIndonesia.com, Senin (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang kami menginap di dekat sini yang lebih dekat, hanya 10 menit. Asian Games 2018 nanti baru di wisma atlet," sambung Dirdja.
 Indonesia merebut sejumlah medali emas pada ajang test event Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus) |
Test event Asian Games 2018 untuk cabor angkat besi berakhir hari ini. Lifter putri Indonesia, Nurul Akmal dan Melinda Gusti, menutup uji coba selama empat hari dengan menyumbangkan masing-masing satu medali emas di nomor +75kg dan 75kg.
Sebelumnya Indonesia merebut medali emas lewat Deni di nomor 69kg, Eko Yuli Irawan di nomor 62kg, dan Surahmat Bin Suwoto di nomor 56kg. Sementara di kategori putri, Sri Wahyuni menyumbang emas di nomor 48kg dan Dewi Safitri di nomor 53 kilogram.
 Dirdja Wihardja menganggap venue angkat besi Asian Games 2018 masih memiliki sejumlah kekurangan. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Terkait venue Lebih lanjut, Dirdja juga memberikan evaluasi tentang venue angkat besi Asian Games 2018 di JIEXPO Kemayoran.
"Di sini AC dingin, terutama di tempat pemanasan. Mungkin harusnya ada penyekat sedikit ketika pemanasan. Mungkin ke depan buat Asian Games, belakang panggung ditutup tirai hitam sehingga terlihat rapi dari depan," ucap Dirdja.
"Peralatan sudah bagus. Dan kemarin hari pertama, habis timbang badan itu seharusnya ada makan. Cuma kemarin tidak ada, mungkin agak miss karena test event baru dimulai dan itu pukul 08.00 pagi," ujar Dirdja.
Sementara itu pelatih angkat besi putri Asian Games 2018, Muhammad Rusli, mengeluhkan transportasi di ajang test event.
"Penyelenggaraan sudah bagus, standar internasional. Akan tetapi koordinasi dan komunikasi transportasi mesti ditingkatkan," ujar Rusli.
(har/nva)