Jakarta, CNN Indonesia -- Operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) meminta kepada para klub peserta mematuhi aturan yang telah dibuat. LIB tidak lagi memberikan toleransi, terutama untuk standardisasi stadion kandang.
Direktur Operasional LIB Tigor Shalomboboy mengatakan, pihaknya meminta agar Piala AFF U-18 dan U-15 yang bakal digelar di Indonesia pada 2018 ini tidak menggunakan stadion-stadion klub Liga 1. Kalau itu dilakukan, hal itu dipastikan akan mengganggu jadwal klub yang sudah padat.
"Karena sudah beberapa klub tidak bisa menggunakan stadionnya untuk perhelatan Asian Games 2018. Kami menyarankan itu semua agar tidak ada kesulitan bagi klub Liga 1 berpindah-pindah kandang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 18 klub peserta Liga 1 2018, ada empat klub yang belum memenuhi standar verfikasi stadion; PSIS Semarang, Perseru Serui, PSMS Medan, dan Bhayangkara FC.
 Direktur PT LIB, Tigor Shalomboboy menegaskan tidak akan mengurangi sedikit pun soal standar stadion kandang klub-klub Liga 1. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Tigor menegaskan, pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap klub-klub yang belum memiliki verifikasi stadion sebagai kandang.
"Kalau kami kurangi standar, maka publik dan klub menilai Liga [PT LIB] tidak konsisten. Tidak ada alasan untuk itu [meminta keringanan]," tegasnya.
Tigor menyebut klub-klub yang tahu stadionnya bakal dipakai Asian Games 2018, seharusnya sudah memilih alternatif stadion yang akan jadi kandangnya. Pasalnya, informasi gelaran Asian Games 2018 sudah diketahui sejak jauh-jauh hari.
Tigor kemudian merujuk PSIS yang ingin menggunakan Stadion Moch Subroto Magelang sebagai sebuah kesalahan. Meskipun berencana direnovasi, tapi akan memakan waktu satu sampai dua bulan.
"Begitupun Perseru, jadi jadwal televisi siaran langsung tidak boleh dibantah. Tidak ada toleransi lagi soal jadwal. Mereka harus penuhi itu. Konsekuensinya mereka harus mencari stadion untuk kandang sementara."
"Kami tidak ingin memberikan toleransi bermain di stadion yang belum memenuhi standar 100 persen," ujarnya.
 Persija masih mencari stadion kandang untuk Liga 1 Indonesia musim 2018. (Dok. Persija Jakarta) |
Di sisi lain, 2018 bakal menjadi musim dengan jadwal padat agenda. Selain kompetisi, ada juga gelaran beberapa turnamen AFF di Indonesia, uji coba timnas, Asian Games 2018, Piala Indonesia, serta penampilan Bali United dan Persija Jakarta di ajang Piala AFC.
Kondisi ini membuat LIB putar otak untuk bisa menetapkan jadwal. Sebab itu, kerja sama dengan PSSI dalam menentukan jadwal Timnas Indonesia jadi salah satu sorotan.
"Kami minta PSSI kasih jadwal pasti timnas. Jadi kami susun jadwal sesuai agenda pemanggilan dan uji coba Timnas (Senior dan U-23). Begitupun kami harus lihat jadwal Persija dan Bali United di Piala AFC, serta Piala Indonesia. Pokoknya jadwal yang berkaitan sepak bola kami harus amankan itu," kata Tigor.
Pernyataan Tigor merujuk pada musim 2017 lalu saat PSSI menggelar uji coba Timnas Indonesia di luar FIFA Match Day. Belum lagi keluhan beberapa klub yang harus kehilangan beberapa pemain utama mereka yang harus ikut mengikuti pemusatan latihan bersama timnas.
"Klub kan dalam posisi tidak bisa banyak protes," ungkapnya.
(ptr)