Pakai Pemain Pelapis, Bali United Bantah Ditegur AFC

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2018 21:04 WIB
Bali United membantah ditegur AFC karena menggunakan pemain pelapis saat melawan Yangon United di fase grup Piala AFC 2018, Selasa (13/2).
Bali United bantah mendapat teguran dari AFC karena gunakan skuat pelapis lawan Yangon United. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilik Bali United Pieter Tanuri membantah pihaknya mendapatkan teguran dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) karena menggunakan pemain pelapis saat menghadapi Yangon United di laga perdana penyisihan Grup Piala AFC 2018 di Bali, Selasa (13/2).

Menurut Pieter, teguran itu datang dari netizen yang menbanjiri laman komentar di media sosial Bali United.

"Tidak ada, itu (menurunkan pemain pelapis) adalah hak kami. Kami fokusnya sama, tapi masalahnya kalau bicara prioritas AFC itu masih ada lima pertandingan lagi, untuk jadi juara grup atau runner up masih mungkin," ucap Pieter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan Piala Presiden, kami saat itu tinggal selangkah lagi ke final. Mungkin cara pikir kami sama juga seperti Persija. Sama-sama boleh dikatakan Bali United belum pernah dapat trofi yang bergengsi seperti ini (Piala Presiden)," jelasnya.
Bali United kalah 1-3 saat menjamu Yangon United di Bali.Bali United kalah 1-3 saat menjamu Yangon United di Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Dari pada menunggu 13 pertandingan yang belum ketahuan hasil akhirnya, kata Pieter, alhasil pihaknya terpaksa memilih yang sudah di depan mata, Piala Presiden.

Lanjut Pieter, pihak AFC memang sempat menyayangkan pihaknya lebih memilih fokus ke Piala Presiden ketimbang Piala AFC. Padahal, hadiah yang ditawarkan Piala AFC dibanding Piala Presiden jauh lebih besar.

Juara Piala AFC bakal mendapatkan hadiah uang sebesar US$ 3 juta atau setara Rp40 miliar. Sedangkan juara Piala Presiden Rp3,3 miliar.
Bali United bakal menghadapi Persija di final Piala Presiden 2018.Bali United bakal menghadapi Persija di final Piala Presiden 2018. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
"Buat saya sejujurnya bukan masalah uangnya. Problembya adalah, Bali United belum pernah mendapat piala bergengsi selama kami berdiri. Jadi kami perlu suatu pengakuan. Selama ini kami disebut juara tanpa mahkota. Kami coba mendapatkan itu, mudah-mudahan berhasil," sebut Pieter.

Ke depannya, Pieter berharap penjadwalan Piala Presiden tidak bentrok dengan gelaran Piala AFC supaya siapapun yang tampil mewakili Indonesia bisa berjuang lebih maksimal.

"Semuanya belajar dari Bali United. Saya juga sudah berkoodinasi dengan PSSI, mudah-mudahan tahun depan jadwal bisa diatur lebih baik supaya kami bisa berjuang di Piala Presiden dan di Piala AFC," terangnya. (jun/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER