Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir menyoroti pembangunan Wisma Atlet di Kemayoran belum sepenuhnya selesai. Ia mengatakan ada dua hal yang harus segera diselesaikan jelang Asian Games 2018.
Pertama, tempat pemberhentian bus yang membawa rombongan atlet dan ofisial. Saat ini lokasi itu masih dilakukan renovasi total, termasuk untuk sirkulasi bus saat mobilitas padat.
"Kedua, kami berkoordinasi dengan Pemda DKI mengenai keadaan sungai yang harus terus ditingkatkan. Karena dinning hall [area makan] berada persis di depan sungai itu nantinya," kata Erick saat mengunjungi perkampungan atlet Kemayoran bersama Presiden Joko Widodo, Senin (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Erick, kondisi Sungai Sunter disebut sudah baik. Namun, kebersihannya juga tetap harus dijaga.
Beberapa hal lain juga masih perlu diperbaiki, seperti fasilitas kamar di wisma atlet, seperti lift, toilet, kasur, dan penambahan jumlah unit untuk atlet difabel. Pasalnya, selain untuk Asian Games, Wisma Atlet Kemayoran juga akan dipakai untuk gelaran Asian Para Games.
 Presiden RI Joko Widodo mengecek kesiapan wisma atlet di Kemayoran untuk Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Erick dan Ketua panitia Penyelenggara Indonesia Asian Para Games (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari sudah berkoordinasi terkait penyesuaian timeline penambahan di wisma atlet. Asian Para Games akan digelar sebulan setelah Asian Games pada Oktober 2018 mendatang.
Rencana awal, satu unit kamar standar di Wisma Atlet Kemayoran akan dihuni tiga orang. Sedangkan khsusus untuk atlet berkursi roda, ruangannya lebih besar dan hanya akan dihuni dua orang dalam satu unit.
"Total yang bisa dihuni mencapai 16 ribu orang. Atlet yang akan masuk sekitar 11 sampai 12 ribu orang. Tapi yang paling penting, kami tunggu sampai 30 Juni (Entry by name) baru bisa kita mapping siapa (di tempatkan) di mana."
"Bukan tidak mungkin juga ada permintaan, misalnya tim China minta di satu tower. Itu juga bagian dari tugas CdM (Chief de Mission) yang akan berkoordinasi dengan kami," jelas Erick.
Khusus untuk atlet berkursi roda, akan ada lima tower khusus yang disediakan, yakni tower tiga sampai tujuh untuk kapasitas seribu orang. Masing-masing tower nantinya bakal menampung sekitar 200 atlet di empat lantai yang disediakan.
 Jokowi ditemani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat-lihat salah satu unit di wisma atlet. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Waskita Karya yang merupakan kontraktor Wisma Atlet untuk tower tiga dan empat, menyebut tiga bulan waktu yang disediakan untuk mengubah kamar sesuai standar atlet berkursi roda dirasa cukup.
"Kami masih menunggu jawaban dari hasil kunjungan tadi. Tiga bulan cukup untuk memperbaiki dan sebelum lebaran rencananya sudah selesai karena akhir Juni akan dipakai untuk test event Asian Para Games," kata Adi.
Begitu juga dengan enam lift tambahan untuk atlet berkursi roda yang bakal segera dimulai untuk penambahanya dan selesai pada 7 Juli mendatang. Sementara untuk menyesuaikan lift sebelum bisa digunakan maksimal akan dilakukan setelah Asian Games 2018 selesai pada 2 September.
"Kami tadi sudah melakukan sinkronisasi masalah waktu. Kalau uang masih bisa kami usahakan, tapi kalau waktu tidak bisa ditambah, sangat terbatas. Akhirnya kami melakukan simulasi waktu dan sudah membuat notulen yang sudah ditandatangani untuk disebar ke stakeholder."
"Untuk lift tambahan, akan dipasang sampai terakhir pada 7 Juli. Setelah Asian Games selesai baru setting, karena butuh waktu dua minggu untuk setting lift," jelas Oktohari.
(bac)