Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengeluarkan aturan baru soal servis yang menyebutkan pemain tidak boleh melakukan servis dengan bola di atas 115 cm. Banyak pro dan kontra menanggapi aturan baru yang bakal dicoba kali pertama di All England, 14-18 Maret 2018 mendatang.
Bintang bulutangkis Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, mengaku tidak masalah dengan aturan baru itu. Seluruh anggota pelatnas PBSI juga telah mencoba menerapkan aturan servis itu dalam persiapan menuju All England.
Marcus mempermaslahkan sudut pandang hakim servis dalam menentukan benar atau tidaknya pemain melakukan servis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau BWF mau menerapkan sistem seperti ini, harusnya mereka punya alat seperti
hawk-eye. Jadi ada alat sensor supaya lebih adil," kata Marcus di Pelatnas Cipayung, Kamis (1/3).
"Makanya, susah ya. Dari dulu servis memang agak rancu,
fault enggaknya itu tidak pasti. Misalnya kita servis kaya gini
fault, besok main dengan servis yang sama bisa jadi enggak fault. Makanya jadi perdebatan terus," jelasnya.
 Aturan servis baru yang dikeluarkan BWF akan diterapkan di All England 2018. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Keputusan wasit yang dianggap salah nantinya juga dipercaya bakal memancing emosi pemain. Marcus sudah mengantisipasi kondisi tersebut dengan tidak terlalu memikirkan keputusan hakim servis nantinya.
Menurut pebulutangkis nomor satu dunia tersebut, servisnya masih cukup aman dan tidak banyak mengalami perubahan.
 PBSI menerapkan latihan khusus servis bagi para pemain yang akan tampil di All England 2018. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo) |
"Akan ada perubahan pasti ya. Semua orang pasti agak berubah servisnya jadi agak ke bawah. Bolanya juga enggak akan seperti sebelumnya, tapi kami upayakan supaya sama."
"Merugikan pasti ada. Saya saja yang [tubuhnya] pendek susah, apalagi yang tingginya sampai 190 cm pasti harus jongkok servisnya," ungkap pebulutangkis 26 tahun itu.
Marcus menyebut aturan baru mengenai servis tidak mengubah target mempertahankan gelar juara All England.
"Peluang masih ramai. Kami juga babak pertama sudah ketemu Indonesia, pasti enggak akan mudah juga menangnya. Tapi pastinya kami ingin lakukan yang terbaik, lah, kalau bisa juara lagi kenapa enggak?" sebut Marcus percaya diri.
(nva/sry)