Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Yamaha Tech3, Herve Poncharal, meyakini tidak ada tempat bagi Johann Zarco di tim Movistar Yamaha. Poncharal mengatakan Zarco tidak akan menggantikan
Valentino Rossi dan membalap dengan tim pabrikan Yamaha pada
MotoGP 2019.
Zarco dalam posisi sulit setelah Tech3 memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Yamaha dan bergabung dengan KTM mulai musim 2019. Keputusan itu membuat ambisi Zarco menjadi pebalap tim pabrikan Yamaha semakin sulit.
Tech3 hampir pasti akan kehilangan Zarco pada musim 2019 karena KTM bukan tim pabrikan yang menjadi incaran pebalap asal Perancis itu untuk diperkuatnya. Tapi, Poncharal meyakini Zarco tidak akan bisa menjadi pebalap pabrikan Yamaha karena Rossi belum akan pensiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi belakangan dikabarkan ingin memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga musim 2020. Sementara Maverick Vinales sudah memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga 2010 pada Januari lalu.
 Johann Zarco ingin meninggalkan Yamaha Tech3 usai musim 2018. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
"Sejak musim 2017 selesai, saya selalu katakan jika Zarco tidak menjadi tim pabrikan pada musim 2019, maka ada yang salah dengan olahraga ini. Dia jelas pantas mendapatkannya," ujar Poncharal dikutip dari
Motorsport.
"Tapi, jelas hal itu tidak akan terjadi bersama Yamaha. Saya pikir dia punya mimpi kalau Vinales akan pindah atau Rossi memutuskan pensiun lebih awal. Meski Rossi belum mengumumkan perpanjangan kontrak, tapi sudah bukan rahasia lagi kalau dia akan bertahan. Jadi tidak ada ruang untuk Zarco di Yamaha," sambungnya.
Poncharal sendiri masih berharap Zarco bertahan di Tech3, meski menyatakan pebalap 27 tahun itu sedang mencari opsi lain untuk MotoGP 2019.
"Zarco dan manajernya, Laurent Fellon, akan mencari opsi lainnya. Tapi, kami masih berharap dia bertahan dan ada kemungkinan dia bertahan. Saya akan biarkan dia memutuskan dan tidak mau memaksanya," ucap Poncharal.
(jun)