Jakarta, CNN Indonesia -- Pesepakbola muda di klub Independiente Argentina terperosok ke dunia prostitusi di bawah umur setelah diiming-imingi sepatu sepak bola dan bahkan pakaian dalam. Kesimpulan ini dikemukakan oleh seorang jaksa kota Buenos Aires.
Skandal jaringan seksual di salah satu klub sepak bola paling bergengsi dan paling sukses di Argentina ini mengemuka setelah pesepakbola berusia 17 tahun mengatakan kepada psikolog bahwa dia dan rekannya yang berusia 19 tahun didorong untuk menjual diri kepada lelaki dewasa di Buenos Aires.
Jaksa Maria Soledad Garibaldi kemudian meminta untuk bertemu dengan 50 pesepakbola berusia 13-19 tahun yang tinggal di asrama klub itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari lima anak yang saya wawancara, tiga memberi informasi. Satu dari mereka mengatakan hal itu tidak terjadi, tetapi mengatakan semua pernah didekati. Anak-anak itu tahu ada yang tidak benar."
"Mereka mengizinkan saya mengumumkan bahwa mereka pernah ditawari untuk melakukan itu dengan iming-iming sepatu atau pakaian dalam," kata Garibaldi seperti dikutip oleh AFP.
Wasit bernama Martin Bustos dan pengacaranya ditangkap terkait skandal yang dibawa ke penegak hukum oleh petinggi klub tersebut. Pengacara Bustos diduga melenyapkan satu ponsel untuk menyembunyikan bukti.
Menurut Garibaldi kemungkinan masih ada jaringan prostitusi anak di bawah umur yang beroperasi di klub sepak bola lain.
"Sayangnya hal itu bukan hal yang mengejutkan bagi saya," kata Ariel Holan pelatih Independiente.
"Itu adalah kegiatan tersembunyi dan satu masalah dalam masyarakat seperti narkoba, alkohol dan perdagangan manusia.
"Ini bukan masalah yang hanya terjadi di dunia olahraga atau di Independiente saja."
 Pesepakbola muda Argentina diiming-imingi sepatu. (Foto: Thinkstock/shironosov) |
Andreas Bonicalzi, pengacara dari yayasan bagi korban pemerkosaan, mengatakan bahwa para pemain muda di tempat terpencil negara itu memang rentan untuk menjadi korban eksploitasi.
Dia menjelaskan lokasi yang jauh dari Buenos Aires dan juga terpisah dari keluarga merupakan faktor penyebabnya.
"Mereka memandang klub sebagai junjungan, mereka melihatnya sebagai sosok 'ayah'. Mereka sendiri tinggal jauh dari ayah mereka."
"(Pelaku) memanfaatkan ketidakdewasaan mereka dan anak-anak ini merasa perlu menjadi bagian dari sesuatu," kata Bonicalzi.
Independiente adalah klub tersukses keempat dalam sejarah sepak bola Argentina. Klub ini 16 kali juara nasional, hanya kalah dari River Plate (36 kali), Boca Juniors (32), dan Racing (17 kali). Klub ini juga pernah memenangkan Copa Libertadores sebanyak tujuh kali dengan catatan tidak pernah kalah di final.
Sebagai organisasi untuk berbagai cabang olahraga, Independiente memiliki banyak tim muda termasuk akademi sepakbola dan pusat pendidikan bagi anak-anak yang diwajibkan bersekolah oleh negara.
(ptr)