ANALISIS

Kalah dari Liverpool, Manchester City Penikmat Harapan Palsu

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Rabu, 11 Apr 2018 08:05 WIB
Manchester City dipastikan kembali gagal meraih gelar di pentas Eropa setelah kalah dari Liverpool di Liga Champions 2017/2018.
Manchester City tersingkir di perempat final Liga Champions 2017/2018. (REUTERS/Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tertinggal 0-3 dari Liverpool di leg pertama perempat final Liga Champions membuat Manchester City harus bekerja keras. Gol cepat diprediksi dapat menjadi salah satu cara The Citizens membuka pintu peluang ke semifinal.

Tuan rumah mampu melesakkan gol ketika pertandingan baru berjalan dua menit. Gol Gabriel Jesus seakan menjadi awal dari kemenangan besar yang akan diraih Man City.

Setelah keunggulan 1-0, menit demi menit berlalu. Serangan Man City mendominasi pemandangan di Stadion Etihad. Penghuni peringkat pertama di Liga Primer Inggris itu tampak begitu menikmati dominasi di babak pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manchester Biru menggunakan seluruh saluran untuk mengupayakan gol lanjutan. David Silva dan Leroy Sane menjadikan sisi kiri Man City begitu hidup. Tapi Raheem Sterling, Jesus, Kevin de Bruyne, dan Bernardo Silva tidak ketinggalan turut memberi ancaman bagi Liverpool.

Gol Gabriel Jesus sempat menghidupkan asa Manchester City melaju ke semifinal Liga Champions 2017/2018.Gol Gabriel Jesus sempat menghidupkan asa Manchester City melaju ke semifinal Liga Champions 2017/2018. (REUTERS/Andrew Yates)
Selain melakukan tusukan hingga ke kotak penalti, ancaman juga diberikan anak asuh Pep Guardiola lewat tendangan jarak jauh yang membuat sibuk Loris Karius di bawah mistar Liverpool.

Segala usaha yang dilakukan demi gol kedua tak menghasilkan gol. Man City cukup banyak membuang peluang di babak pertama. Dari delapan tembakan yang dilepaskan hanya dua yang mengarah ke gawang tim tamu.

Bola sempat masuk ke gawang Liverpool pada menit-menit akhir babak pertama, namun wasit tidak mengesahkan gol Sane.

Pep Guardiola berada di tribune setelah diusir wasit Antonio Mateu karena melakukan protes di akhir babak pertama.Pep Guardiola berada di tribune setelah diusir wasit Antonio Mateu karena melakukan protes di akhir babak pertama. (REUTERS/Darren Staples)
Liverpool yang lebih menampilkan kedisiplinan dalam bertahan pada babak pertama tercatat hanya sekali membahayakan gawang Ederson Moraes, yakni ketika kerja sama segitiga Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Alex Oxlade-Chamberlain hanya berakhir dengan bola yang melambung jauh dari mistar.

Skor 1-0 di akhir babak pertama setidaknya masih membuat Man City berharap dapat mencetak gol di 45 menit kedua untuk menembus babak semifinal di Liga Champions, mengulang capaian di tahun 2015-2016.

Kalah dari Liverpool, Manchester City Penikmat Harapan Palsu

Tapi harapan tersebut tidak lagi dibarengi dengan kenikmatan upaya mencetak gol lantaran penganuliran gol Sane membuat Guardiola berang. Protes Guardiola membuat manajer asal Spanyol itu diusir ke tribune penonton.

Klub yang mendapat predikat 'tetangga berisik' dari mantan manajer Manchester United Sir Alex Ferguson masih melanjutkan gelombang serangan namun alur serangan tidak sehebat babak pertama. Asa Manchester City akhirnya sirna setelah Mohamed Salah menyongsong gerakan Sadio Mane dan membobol gawang Man City.

Gol Salah membuat perjuangan Man City kian berat. Harapan akan keajaiban mencetak banyak gol sirna perlahan. Gol Firmino pun membuat penderitaan Man City kian terasa.

Kekalahan di perempat final musim ini membuat Man City masih terus berharap menjadi penguasa Eropa. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER