Jakarta, CNN Indonesia --
Persib Bandung menunggu ketegasan Komite Disiplin PSSI terkait sanksi yang akan diterima
Arema FC usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4) malam, dalam lanjutan Liga 1 2018.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah pemain Arema, Dedik Setiawan, mendapat kartu merah pada menit ke-88. Sejumlah oknum suporter Arema kemudian melakukan pelemparan ke arah lapangan pada masa
injury time babak kedua, tepatnya pada menit ke-92 yang kemudian dilanjutkan dengan ratusan suporter yang merangsek masuk ke lapangan.
Lemparan yang dilakukan suporter pun melukai pelatih Persib Mario Gomez yang mengalami luka di bagian dahi. Tak hanya itu, pemain baru Persib Ardi Idrus juga mengalami luka di bagian pipi kirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihak Maung Bandung enggan banyak memberikan komentar terkait kejadian itu. Asisten pelatih Persib Fernando Soler pun hanya ingin menunggu sampai ada keterangan resmi yang diberikan Komdis PSSI.
"Kami mau lihat mereka (Komdis PSSI) bilang apa tentang pertandingan ini. WO (
walk over) atau apa namanya?" kata Soler kepada
CNNIndonesia.com, Senin (16/4).
 Tim pelatih Persib menanti ketegasan Komdis PSSI. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi) |
"Di negara lain, tim yang suporternya melakukan tindakan seperti itu akan mendapat hukuman berat. Mereka bisa kehilangan minimal 10 poin dan larangan di stadion [tanpa penonton]," ungkap Soler.
Soler juga memastikan Mario Gomez tidak mengalami trauma atas kejadian itu. Pelatih asal Argentina itu hanya menyayangkan sikap suporter.
"Tidak, tidak trauma. Hanya ada luka di kepala," ucap Soler.
Mario Gomez mengaku bisa memahami bagaimana panasnya laga Arema vs Persib. Namun, mantan pelatih Johor Darul Ta'zim itu sangat tidak menyukai kerusuhan suporter.
"Ini adalah sepak bola. Namun saya tidak menyukai ini (kerusuhan). Tapi, saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Komite Disiplin," kata Gomez seperti dikutip dari situs resmi
Persib.
 Mario Gomez membandingkan hukuman yang diterima Supardi dengan yang akan didapat Arema. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha) |
Gomez pun membandingkan bagaimana sanksi tegas dijatuhkan komdis kepada pemainnya, Supardi Nasir. Saat ini Supardi tengah menjalani larangan bertanding selama empat laga karena menanduk wasit Dwi Purba Adi dalam pertandingan melawan Mitra Kukar.
Bukan hanya mengenai kerusuhan yang dicptakan suporter Arema, Gomez ingin melihat ketegasan komdis lantaran pemain Arema melakukan tindakan yang tidak menyenangkan kepada pemain Persib.
"Supardi dihukum empat pertandingan. Sekarang (kejadian di Stadion Kanjuruhan)? Takut apa? " ucap Gomez.
(sry/har)