Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer
Liverpool Juergen Klopp meragukan penerjemah asal Italia yang menjelaskan pernyataannya kepada media jelang menghadapi
AS Roma pada leg pertama
Liga Champions di Anfield, Selasa (24/4) waktu setempat.
Pada sesi jumpa wartawan, Klopp menjawab pertanyaan secara singkat. Namun, penerjemah asal Italia terkesan menerjemahkan lebih panjang dari isi pertanyaan Klopp sebenarnya.
Manajer asal Jerman itu kemudian memandangi penerjemah sambil tersenyum. Serayal bergurau Klopp berkata, "Apakah jawaban saya selama itu?" ujarnya sambil tertawa dan kemudian menyalami si penerjemah untuk meminta maaf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Juergen Klopp dibayangi rekor buruk menghadapi klub asal Italia. (REUTERS/Phil Noble) |
Sang penerjemah pun menyalami Klopp, namun wajahnya tampak malu-malu dan sedikit kesal karena guyonan sang manajer.
Baik Liverpool dan AS Roma merupakan tim kejutan di Liga Champions musim ini. Keduanya sukses menyingkirkan tim unggulan. The Reds mampu mengalahkan Manchester City, sementara Serigala Roma menaklukkan Barcelona.
Di secarik kertas, Liverpool punya sejarah bagus di Liga Champions. Tim Merseyside itu sudah mengoleksi lima gelar di ajang ini, sebuah gelar yang belum pernah dimiliki AS Roma.
Namun, Klopp punya catatan buruk saat menghadapi tim-tim asal Italia. Pria 50 tahun itu hanya sekali meraih kemenangan dari total enam pertemuan menghadapi klub asal Italia. Di mana lima di antaranya berujung kekalahan.
Saat menangani Borussia Dortmund, Klopp mengalami dua kekalahan beruntun dari Udinese di babak pertama Liga Europa musim 2008/2009. Ia juga gagal mengantar Dortmund melangkah lebih jauh lantaran kalah dari Juventus pada dua laga di babak 16 besar Liga Champions 2015.
(jun)