Jakarta, CNN Indonesia -- Skuat
AS Roma menyempatkan diri menyambangi monumen Tragedi Hillsborough jelang melawan
Liverpool dalam pertandingan leg pertama semifinal
Liga Champions di Anfield pada Selasa (24/4) malam.
Dilansir dari cuitan resmi dalam klub AS Roma dari
Twitter, sang kapten Danielle De Rossi bersama para anggota tim dan ofisial tampak mengheningkan cipta di depan monumen yang bertuliskan 96 korban yang meninggal dalam tragedi yang terjadi pada 1989 itu. De Rossi kemudian menaruh seikat bunga untuk menghormati para korban.
Sembilan puluh enam penggemar sepak bola tewas dalam Tragedi Hillsborough, tragedi paling besar di dunia olah raga Inggris. Para korban -- mayoritas dari mereka berusia muda-- tewas karena berdesak-desakan dan terinjak-injak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tragedi ini terjadi lantaran membludaknya suporter yang ingin menyaksikan laga semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.
Ketika gerbang stadion dibuka, banyak suporter yang berdesak-desakan memasuki stadion dan kemudian terimpit pagar besi yang membatasi tribune dan lapangan. Akibatnya, banyak suporter yang kesulitan bernapas mulai jatuh bertumbangan.
 AS Roma bakal menghadapi Liverpool pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield. (Reuters/Jason Cairnduff) |
Kondisi yang mulai ricuh itu gagal disadari dengan cepat oleh pihak keamanan, sehingga situasi itu terus berlangsung hingga pertandingan dimulai. Banyak dari para penggemar kemudian memanjat pagar pembatas tribune untuk menghindari terimpit di antara suporter lainnya.
Tragedi ini mengubah wajah sepak bola Inggris. Pagar besi tribune kemudian dilarang lagi digunakan dan digantikan dengan pagar tribune stadion yang lebih aman.
Polisi diduga menutup-tutupi penyebab tragedi ini, dan kemudian menimpakan kesalahan kepada para penggemar Liverpool. Para suporter dituduh tidak memiliki tiket dan dalam kondisi mabuk memaksa untuk masuk ke stadion.
Salah satu media Inggris,
The Sun, bahkan sempat mengeluarkan edisi yang mengupas tragedi itu dan menuduh para suporter The Reds memanfaatkan kericuhan itu untuk mencopet, hingga mengencingi pihak kepolisian.
Pada Desember 2012 lalu, Pengadilan Tinggi London memerintahkan adanya penyelidikan baru setelah penyelidikan independen menemukan bukti-bukti baru yang menyatakan para penggemar sepak bola itu tidak bersalah.
Peringatan terhadap tragedi tersebut berakhir pada 15 April 2016. Pasalnya, Hillsborough Families Support Group (HFSG) memutuskan untuk menghentikan acara peringatan itu setelah berkonsultasi dengan keluarga dan kerabat para korban.
(bac/sry)