Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan striker timnas Inggris,
Michael Owen, menjadi pusat perhatian ketika ia mampu mencetak gol spektakuler ke gawang timnas Argentina lewat aksi
solo run di Piala Dunia 1998, tepatnya pada 30 Juni.
Usia Owen kala itu belum genap 19 tahun, namun penampilannya di Liga Inggris bersama Liverpool mampu mencuri perhatian Manajer Glenn Hoddle yang memintanya bergabung bersama Timnas Inggris. Ia didapuk menjadi pemain termuda Inggris yang tampil di Piala Dunia.
Debutnya bersama
The Three Lions terjadi pada saat ia dipercaya Hoddle untuk tampil sebagai pemain pengganti kala jumpa Tunisia di babak penyisihan Grup G Piala Dunia 1998.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kali jadi pengganti, Hoddle memberikan kepercayaan kepada Owen untuk tampil sebagai starter saat melawan Kolombia di pertandingan penentu fase grup. Hasilnya, Inggris lolos sebagai
runner-up ke babak 16 besar untuk berhadapan dengan Argentina.
Melawan Argentina, Hoddle kembali mempercayakan Owen sebagai starter untuk berduet dengan Alan Shearer di lini depan. Inggris lebih dulu tertinggal dari Argentina lewat gol yang dibuat Gabriel Batistuta dari titik penalti di menit kelima.
Empat menit berselang, Inggris membalasnya dengan cara yang sama lewat Alan Shearer yang didapuk jadi eksekutor. Meski gol balasan itu bukan dicetak atas nama Owen, ia punya kontribusi besar setelah aksi lincahnya masuk ke kotak penalti dilanggar Roberto Ayala.
 Michael Owen pernah membela timnas Inggris pada Piala Dunia 1998, 2002, dan 2006. (Reuters/Alex Morton) |
Menit ke-16, Owen berhasil mencetakkan gol atas namanya sendiri melalui situasi serangan balik usai bek timnas Inggris, Paul Ince, sukses merebut bola dari kaki pemain Argentina. Ince melepaskan umpan arah David Beckham yang langsung dioper ke Owen.
Si bocah ajaib, julukan Owen, sukses menggocek lawan untuk berlari menggiring bola sendirian masuk ke dalam pertahanan Argentina.
Bahkan, di lapis terakhir pertahanan Tim Tango, Owen sempat mengarahkan bola ke arah yang tidak terduga sebelum akhirnya melepaskan tendangan keras dari daerah penalti yang membuat kiper Argentina Carlos Roa terperangah.
Setelah gol Owen, Argentina mampu menyamakan kedudukan lewat Javier Zanetti. Skor 2-2 bertahan hingga akhir babak perpanjangan waktu namun Inggris harus tersingkir usai kalah dalam adu penalti bersama Argentina.
Kehadiran Owen sebagai 'Anak Ajaib' belum mampu membuat Inggris terhindar dari kutukan penalti di Piala Dunia.
Meski begitu, kepiawaian Owen berlari, menggocek melewati lawan membuat heboh dunia dan mendapat sambutan yang luar biasa. Owen tampil sebagai obat pilu atas hasil buruk yang diterima
The Three Lions di Piala Dunia 1998 yang tak akan pernah di lupakan.
(har)