Jakarta, CNN Indonesia -- Michel Platini mengungkap pengaturan yang terjadi pada penyelenggaraan
Piala Dunia 1998 sehingga memastikan laga antara
Prancis dan
Brasil terjadi di partai final.
Platini yang menjabat sebagai salah satu presiden dalam komite organisasi penyelenggara Piala Dunia 1998 mengaku ada upaya mempermulus langkah Prancis dan Brasil agar tidak bertemu sebelum partai puncak.
Kedua negara menempati peringkat pertama dan kedua pada daftar ranking FIFA menjelang Piala Dunia yang berlangsung di Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kami merancang jadwal, kami melakukan sedikit trik. Jika kami menempati peringkat pertama di fase grup dan Brasil juga berada di peringkat pertama, kami tidak akan bertemu hingga final," ujar Platini kepada
France Bleu Sport.
 Michel Platini mengungkapkan Prancis dan Brasil sebagai final idaman pada Piala Dunia 1998. (REUTERS/Leonhard Foeger) |
Pada Piala Dunia ke-16 tersebut, Brasil menempati Grup A dan Prancis tergabung di Grup C. Tim Samba dan Tim Ayam Jantan menjadi juara grup masing-masing seperti skenario yang disebutkan Platini.
Salah satu legenda sepak bola Prancis itu berkilah pengaturan grup juga dilakukan di negara lain yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
"Kami tidak bosan selama enam tahun mengorganisasikan Piala Dunia untuk tidak melakukan beberapa manuver rahasia," kata Platini.
"Anda pikir yang lain tidak melakukannya di Piala Dunia? Prancis-Brasil di final adalah impian semua orang," sambung mantan pemain Juventus itu.
Di fase grup Brasil meraih dua kemenangan atas Skotlandia dan Maroko serta satu kali hasil negatif ketika kalah dari Norwegia. Sedangkan Prancis berhasil meraih kemenangan atas Afrika Selatan, Arab Saudi dan Denmark.
Brasil melangkah ke final setelah mengalahkan Cile, Denmark, dan Belanda di fase
knock-out. Sementara Prancis menundukkan Paraguay, Italia, dan Kroasia sejak babak perdelapan final hingga semifinal.
Di partai final, Prancis menjadi pemenang setelah menang 3-0. Zinedine Zidane mencetak dua gol di babak pertama dan Emmanuel Petit menambah satu gol di menit akhir pertandingan.
Prancis pun menjadi juara dunia yang ketujuh setelah Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, Inggris, dan Argentina.
(ptr)