Jakarta, CNN Indonesia --
Persija Jakarta resmi mengirimkan surat protes kepada
PSSI terkait kinerja buruk wasit usai melakoni laga tandang ke markas Persela Lamongan, Minggu (20/5).
Manajer Persija Ardhi Tjahjoko mengatakan surat dikirim melalui Komisi Pertandingan yang mengawal laga Tim Macan Kemayoran kontra Persela. Surat itu ditandatangani langsung Ardhi, pelatih Stefano Cugurra, dan Sekretaris Tim.
Protes Persija dimulai ketika pada menit ke-82 Riko Simanjuntak yang ditekel keras Arif Satriya di kotak penalti. Tetapi wasit Annas Apriliandi asal Jawa Barat bergeming dan melanjutkan pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada menit ke-84, Persela melalui Diego Assis mencetak gol pertamanya. Namun, gol itu mendapat protes keras dari pemain Persija yang menganggap Assis mencetak gol dengan menggunakan tangan.
 Persija Jakarta terpuruk usai kalah dari Home United di Piala AFC 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Intinya kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. Jelas-jelas itu kena tangan dan hakim garis sudah angkat bendera. Pemain sudah latihan keras tiap hari, tapi wasitnya seperti itu. Pertandingan bagus, menarik jadi hancur karena wasit," kata Ardhi ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (21/5).
"Kedua, Riko di tekel keras di dalam kotak penalti tamnpa digubris wasit. Boro-boro penalti, kartu saja tidak dikeluarkan,' lanjutnya.
Persija menyerahkan semua keputusan kepada PSSI melalui Komite Disiplin [Komdis]. Ardhi menantang Komdis untuk berani bersikap terhadap performa wasit yang kerap kali merugikan tim.
 Persija Jakarta mengalamu tiga kekalahan beruntun musim ini. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) |
"Jangan cuma pemain dan ofisial yang dihukum kalau salah. Wasit yang salah juga harus dihukum. Menurut saya enggak layak wasit seperti itu memimpin pertandingan di Liga 1," ucap Ardhi.
Serahkan ke PSSITerpisah, Direktur Operasional PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy mengatakan menyerahkan semua permasalahan yang menimpa Persija kepada PSSI.
Bahkan LIB disebut Tigor tidak dalam posisi sebagai mediator dan tidak dalam kapasitas untuk menjelaskan terkait kasus yang terjadi.
 Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi cuti karena mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Wasit-wasit yang memimpin jalannya pertandingan di kompetisi mendapatkan tugasnya dari PSSI. Sebab itu, kata Tigor, PSSI juga yang punya hal untuk mengevaluasi kinerja wasitnya.
"Penyelesaiannya di PSSI, di Komite Wasit, bukan di kami. Kalau setahu saya yang sifatnya teknis cukup di komite wasit, kecuali kalau ada indikasi pelanggaran disiplin yang terjadi di situ," kata Tigor.
"Yang jelas, bukan domain kami untuk membalas atau melakukan tindakan apapun karena domain itu ada di komite wasit PSSI. Mereka [PSSI] menjalankan evaluasi kalau memang ada evaluasi kalau ada laporan yang dikirimkan klub," ucap Tigor.
(jun)