Jakarta, CNN Indonesia -- Pertandingan
timnas Portugal vs
Spanyol di Stadion Fisht, Jumat (15/6), akan menjadi duel dua kandidat juara
Piala Dunia 2018.
Portugal bertekad mengawinkan gelar juara Piala Eropa 2016 dengan trofi Piala Dunia 2018. Sementara, Spanyol ingin kembali menunjukkan kesuksesan usai terpuruk dalam dua turnamen besar sebelumnya.
Baik Portugal dan Spanyol sama-sama datang ke Rusia dengan kekuatan terbaik. Sayangnya, bintang Portugal Cristiano Ronaldo tiba di Piala Dunia 2018 dengan kegundahan mengenai masa depannya di Real Madrid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cristiano Ronaldo akan menjadi sorotan utama dalam kesempatan kali ini. Usai sukses membawa Portugal juara Piala Eropa 2018, pemain 33 tahun itu dituntut mengulang kejayaan tersebut di Rusia.
Hanya saja, tekad Ronaldo untuk kembali berjaya tidak akan mudah. Sebagian besar pemain Spanyol dipastikan sudah mengetahui gaya bermain mantan pemain Manchester United itu.
 Spanyol ingin kembali berjaya di turnamen besar. (REUTERS/Heino Kalis) |
Untuk bisa membawa Portugal memenangi pertandingan nanti pelatih Fernando Santos perlu mencari cara dan pemain lain yang bisa memecah kebuntuan untuk timnya ketika Ronaldo dibuat tidak berdaya oleh pemain-pemain Spanyol.
Seperti halnya di Real Madrid, saat Ronaldo tidak bisa menunjukkan perannya di dua leg semifinal dan laga final, El Real masih memiliki Karim Benzema dan juga Gareth Bale yang bisa menjadi pembeda.
Ke Rusia, tim berjuluk A Selecao das Quinas itu melakukan sejumlah perombakan dengan memadupadankan pemain muda dan senior.
 Portugal tidak boleh hanya mengandalkan Cristiano Ronaldo saat bentrok Spanyol. (REUTERS/Arnd Wiegmann) |
Dikutip dari Independent, pelatih Portugal Fernando Santos menyingkirkan 10 pemain yang membawa mereka jadi kampiun di Prancis.
Pahlawan kemenangan Portugal atas Prancis, Eder, tidak ada dalam 23 pemain yang dibawa ke Rusia. Gelandang Barcelona Andre Gomes, lalu Luis Nani dan Renato Sanches juga terdepak.
Timnas Spanyol juga tidak lepas dari masalah. Dua hari sebelum Piala Dunia 2018 berlangsung, Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan untuk memecat pelatih Julen Lopetegui dan menunjuk Fernando Hierro sebagai pelatih.
 Bernardo Silva (kanan) jadi salah satu pemain muda potensial yang dimiliki skuat Portugal. (REUTERS/Eric Vidal) |
Tidak jauh berbeda dengan Portugal, timnas Spanyol juga mengkombinasikan pemain-pemain senior dengan pemain muda. Nama-nama seperti David Silva dan Andres Iniesta masih dipertahankan untuk memandu pemain muda bertalenta semacam Marco Asensio serta Saul Niguez.
Kombinasi itu diharapkan bisa membawa La Furia Roja menjadi juara di turnamen ini. Setelah mengawinkan gelar Piala Dunia 2010 dengan Piala Eropa 2012, prestasi Spanyol di dua turnamen besar berikutnya turun drastis.
Spanyol gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2014 setelah menempati posisi ketiga Grup B dengan hanya meraih satu kemenangan.
Sedangkan di Piala Eropa 2016, langkah Spanyol di turnamen itu dihentikan Italia yang menang 2-0 di babak 16 besar. Performa Spanyol di Piala Eropa 2016 juga tidak istimewa lantaran lolos ke babak gugur usai menjadi
runner up Grup D.
Jika Portugal penuh motivasi usai juara Piala Eropa 2016, skuat timnas Spanyol percaya diri usai menjuarai sejumlah ajang musim lalu. Sebut saja Real Madrid yang menjadi kampiun Liga Champions 2018, lalu Barcelona dengan gelar ganda Liga Spanyol dan Copa del Rey, ditambah lagi Atletico Madrid yang sukses juara di Liga Europa.
Kini, dengan skuat yang ada, Portugal diprediksi akan memainkan pertahanan rapat untuk melakukan serangan balik cepat. Sementara, Spanyol tetap dengan cara bermain bola-bola pendek. Lini tengah bisa menjadi area utama pertarungan kedua tim dalam pertandingan nanti.
[Gambas:Video CNN] (har)