ANALISIS

Jerman Seperti Tim Penggembira di Piala Dunia 2018

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jun 2018 01:08 WIB
Timnas Jerman pantas keok tersingkir dari Piala Dunia 2018 karena sejak awal langkah mereka memang terseok-seok di fase Grup F.
Mesut Oezil dan kawan-kawan tampil seperti tim penggembira Piala Dunia 2018. (REUTERS/John Sibley)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Jerman langsung mengisi mayoritas headline berbagai media-media internasional di Piala Dunia 2018. Ya, Der Panzer gagal lolos ke babak 16 besar usai dikecundangi Korea Selatan 0-2 pada laga terakhir Grup F Piala Dunia 2018.

Tersingkirnya Jerman ini merupakan salah satu kejutan di fase grup Piala Dunia 2018, karena Jerman adalah tim unggulan dan minimal selalu lolos dari fase grup ajang itu. Namun, hasil itu rasanya bukan hal mengejutkan apabila melihat performa tim arahan Joachim Loew yang terseok-seok di Grup F. Performa mereka tak ubahnya tim penggembira Piala Dunia 2018.

Jerman sama sekali tak memperlihatkan tanda-tanda yang membuat para penggemarnya bisa bernapas lega. Sebaliknya, permainan mereka benar-benar tak memperlihatkan sebagai tim favorit yang pernah juara Piala Dunia 2014 dan membantai timnas Brasil 7-1 di semifinal kompetisi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timnas Jerman Pantas Keok dari Piala Dunia 2018
Ibarat permainan roller-coaster, Jerman langsung mengalami antiklimaks alias menukik tajam saat menghadapi Korea Selatan, usai menang 2-1 atas Swedia pada laga sebelumnya.

Yang menyedihkannya lagi, Swedia justru lolos ke babak 16 besar usai mengalahkan Meksiko 3-0. El Tri juga lolos meski kalah karena lawannya itu masih unggul poin.
Manuel Neuer tak mampu mengantisipasi Manuel Neuer harus jatuh bangun membendung serangan demi serangan Korea Selatan. (REUTERS/Dylan Martinez)
Die Mannschaft bahkan masih kalah selisih gol dari Korea Selatan yang memiliki poin sama. Jerman pun harus menanggung aib berakhir di dasar klasemen Grup F sebagai tim yang awalnya berstatus unggulan.

Tanda-tanda kegagalan Jerman sudah mulai terlihat di laga pembuka grup tersebut. Meksiko secara mengejutkan mengecundangi Der Panzer 1-0. Padahal, El Tri pernah dikalahkan Jerman 1-4 di semifinal Piala Konfederasi 2017.

Terkapar setelah mendapat pukulan telak, Jerman sempat merangkak bangkit saat menghadapi Swedia. Toni Kroos dan kawan-kawan dengan susah payah mengalahkan Blaugult 2-1 setelah sempat tertinggal 0-1.

Jerman berbalik unggul 2-1 berkat gol tendangan bebas Toni Kroos pada pengujung laga, setelah sebelumnya Marco Reus mencetak gol penyama kedudukan.

Banyak yang mengira kemenangan Jerman tersebut merupakan titik tolak kebangkitan Der Panzer. Namun, kemenangan itu berbau keberuntungan melalui tendangan bola mati dari Kroos.

Manuel Neuer kebobolan oleh bek Korea Selatan Cho Hyun-Woo. (Manuel Neuer kebobolan oleh bek Korea Selatan Cho Hyun-Woo. (REUTERS/Dylan Martinez)
Jerman sendiri sebenarnya tak bisa beranjak dari keterpurukan karena permainan mereka masih meragukan. Kondisi itu pun tampak terang-benderang ketika Jerman dalam situasi wajib menang menghadapi Korea Selatan.

Jerman kali ini tak bisa lolos dari ujian mental berikutnya. Die Mannschaft keok 0-2 dari Korea Selatan, sekaligus menegaskan malam nan kelam mereka tersingkir dari penyisihan Grup F. Sebanyak dua gol Kim Young-Gwon dan Son Heung-Min.

Permainan Mesut Oezil dan kawan-kawan pun jeblok di setiap lini. Di lini belakang, tampak sekali koordinasi mereka sangat lemah dalam mengantisipasi ancaman-ancaman dari penyerang Korea Selatan, terutama sejumlah serangan balik.

Manuel Neuer dan kawan-kawan tak mampu menutupi kesedihan saat tersingkir dari Piala Dunia 2018. (Manuel Neuer dan kawan-kawan tak mampu menutupi kesedihan saat tersingkir dari Piala Dunia 2018. (REUTERS/John Sibley)
Dua gol the Taegeuk Warriors pun menjadi bukti sahih lemahnya antisipasi Jerman dalam membendung serangan balik Korea Selatan.

Bek tengah Niklas Suele yang dimainkan sebagai starter mengganti Jerome Boateng lantaran hukuman akumulasi kartu, menambah rapuh pertahanan Jerman. Ia terlihat tak mampu mengimbangi kecepatan para pemain Korea Selatan.

Di lini tengah, para gelandang Jerman tak mampu menjadi 'jembatan' yang baik menyambung alur bola dari belakang ke depan. Oezil pun menjadi sorotan karena bola kerap hilang dari kakinya dan tempo begitu lambat saat melakukan serangan dari penyerang Arsenal itu.

Padahal, aliran bola lebih mengalir deras ketika Oezil dicadangkan saat Jerman mengalahkan Swedia. Entah pertimbangan apa dari Loew, ia kembali memainkan pemain berdarah Turki itu.

Di lini depan juga tidak menggembirakan. Winger Jerman, Marco Reus dan Leon Goretzka kerap melakukan kesalahan, terutama dalam umpan-umpan silang yang kurang tepat. Timo Werner yang dimainkan sebagai striker tunggal juga tak tampak perannya dalam mendobrak pertahanan Korea Selatan. Ironisnya, ia lebih banyak bermain melebar ke poisisi sayap.

Loew mencoba memasukkan Mario Gomez untuk menumpuk striker di depan pada pertengahan babak kedua. Meski demikian, strategi tersebut seperti kepanikan Loew karena lini tengah dan depan kurang kreatif melakukan variasi serangan.

Kesalahan Loew sebenarnya sudah dilakukan ketika ia tidak menyertakan nama winger kiri Manchester City, Leroy Sane, yang tengah moncer-moncernya di Liga Inggris. Ia bahkan menyabet gelar pemain muda terbaik.

Leroy Sane yang tampil gemilang bersama Manchester City tidak diboyong Joachim Loew di skuatnya di Piala Dunia 2018. (Leroy Sane yang tampil gemilang bersama Manchester City tidak diboyong Joachim Loew di skuatnya di Piala Dunia 2018. (Foto: Action Images via Reuters/Lee Smith)
Loew justru mengangkut Julian Draxler yang lebih banyak menghiasi bangku cadangan Paris Saint Germain.

Pelatih 58 tahun tersebut juga tak memboyong Sandro Wagner sebagai opsi ujung tombak di Piala Dunia 2018.

Celakanya, Jerman benar-benar bermain seperti tanpa hati untuk meraih kemenangan. Leroy Sane dan Wagner mungkin tengah tersenyum berlega hati karena mereka tak menjadi bagian kegagalan terbesar Jerman sepanjang sejarah Piala Dunia. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER