Jakarta, CNN Indonesia -- Masa depan pelatih
timnas Spanyol Fernando Hierro masih belum jelas seiring kekalahan tim Matador dari tuan rumah
Piala Dunia 2018, Rusia di babak 16 besar.
Hierro mengaku waktu singkat bersama timnas Spanyol di Piala Dunia 2018 merupakan waktu yang membahagiakan dan berharga untuknya.
"Sebuah kebahagiaan bisa melatih tim ini," kata dia, seusai pertandingan tersebut, dikutip dari
Marca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap tinggal [di tim] bukan keputusan saya. Usai kekalahan ini, [urusan] masa depan saya paling tidak [penting]," imbuh Hierro.
Hierro pun mengaku bertanggung jawab atas kegagalan timnas Spanyol melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2018.
"Jika harus berintrospeksi diri sebagai pelatih, saya tahu bahwa saya harus berdiri paling depan. Saya sudah membuat keputusan sejak hari pertama," kata Hierro.
Hierro (50) melatih Spanyol di hanya beberapa hari jelang pertandingan perdana Spanyol di Rusia menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat akibat menjalin kontak dengan Real Madrid.
Dalam empat pertandingan di Piala Dunia 2018, La Furia Roja disebut tak pernah benar-benar bermain sukses sebagai tim.
"Dalam tiga pertandingan grup, masih ada ruang untuk kesalahan. Pada babak 16 besar, tak seharusnya ada [kesalahan], dan kami paham itu," ujar Hierro, mantan bek Real Madrid (1989-2003) itu.
 Pelatih timnas Spanyol Fernando Hierro ditunjuk mendadak menggantikan Julen Lopetegui jelang Piala Dunia. ( REUTERS/Stringer) |
Menurut Hierro, seluruh pemain, inti ataupun cadangan, tetap bersikap profesional selama gelaran Piala Dunia.
"Saya berempati bersama pendukung. Kami mengalami banyak kesedihan di ruang ganti."
"Saya tak berpikir bahwa tim sedang kolaps. Ada garis tipis antara menang dan kalah," ujar Hierro dikutip dari situs resmi FIFA.
Terpisah, gelandang timnas Spanyol Francisco Román Alarcón Suárez alias Isco mengaku mengalami hari tersedih sepanjang karier sepakbolanya.
"Ini adalah hari terpilu dalam karier saya," ucap Isco dalam akun Instagramnya.
 Para pendukung timnas Rusia merayakan kemenangan atas Spanyol. ( REUTERS/Tatyana Makeyeva) |
Sebelum Piala Duna digelar, Isco, yang sudah bermain untuk timnas senior sejak 2013, baru saja memenangi gelar Liga Champions bersama Real Madrid.
"Namun, inilah sepakbola dan ini tak berakhir, hidup tak berakhir."
"Saat ini waktunya untuk bangkit sebagaimana yang selalu kami lakukan dan menunjukkan harga diri dalam berjuang untuk negara," ujar Isco
(ptr)