Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Kroasia harus melewati dua pertandingan panjang lewat drama adu penalti di fase gugur
Piala Dunia 2018. Meski demikian, Vatreni masih punya tenaga tersisa untuk menghadapi
Inggris di semifinal.
Skuat arahan Zlatko Dalic harus berjuang hingga babak adu penalti untuk menyingkirkan Denmark dan Rusia masing-masing di babak 16 besar dan perempat final.
Dalic mengakui laga 120 menit amat menguras tenaga dan emosi. Namun, ia optimistis anak asuhnya masih punya tenaga tersisa untuk menjalani dua laga terakhir di semifinal melawan Inggris dan melaju ke final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih memiliki tenaga yang tersisa untuk melawan Inggris. Kami tidak ingin berhenti, kami akan mencoba untuk memainkan permainan terbaik kami," kata Dalic seperti dilansir
Theworldgame.
 Timnas Kroasia dua kali melewati babak adu penalti di fase gugur. (REUTERS/Henry Romero) |
Pelatih Kroasia ini sempat meneteskan air mata usai pertandingan. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya Kroasia tampil di babak semifinal sejak Piala Dunia sejak 1998. Dalic optimistis Kroasia akan melaju ke partai puncak.
"Kami memiliki dua pertandingan untuk dimainkan dan kami sangat termotivasi. Kami memberikan segalanya. Ini akan menjadi peperangan lagi, tetapi saya mempercayai skuat kami," ujarnya.
 Timnas Inggris berhasil mengalahkan Swedia 2-0. (REUTERS/Dylan Martinez) |
Meski demikian, Dalic tak mau memandang remeh Inggris yang sukses menaklukkan tim militan sekelas Swedia dengan skor 2-0.
"Mereka melaju ke semifinal melewati Swedia. Mereka tampil lebih baik dihuni para pemain muda yang bergairah. Tim yang punya karakter menyerang."
"Tidak ada favorit di Piala Dunia. Peluang kami sama, 50-50. Anda harus berjuang untuk memenangkannya. Tim favorit sudah pulang ke rumah saat ini. Hanya mereka yang bekerja keras dan terorganisir yang tetap berada di Rusia," terang Dalic.
Duel sengit antara Kroasia vs Inggris di babak empat besar akan digelar di Stadion Luzhniki, Selasa (11/7) waktu setempat.
(har)