Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya ada dua sosok yang pernah memenangi
Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, yaitu Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer. Didier Deschamps punya kualitas untuk jadi sosok ketiga.
Deschamps adalah nama besar dalam sejarah sepak bola Prancis. Ia berada di generasi emas pada akhir era 90-an. Generasi yang awalnya diragukan bisa berprestasi lantaran meminggirkan pemain-pemain flamboyan macam Eric Cantona dan David Ginola.
Deschamps, sebagai gelandang bertahan, punya peran penting di balik keberhasilan Prancis jadi juara Piala Dunia 1998. Dua tahun kemudian, ia menjabat posisi sebagai kapten tim ketika Prancis jadi Raja Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas kariernya sebagai pemain, Deschamps lalu merintis perjalanan berikutnya sebagai pelatih. Bakatnya sebagai pelatih sudah terlihat sejak ia mampu membawa Monaco jadi runner up Liga Champions 2003. Ia lalu menolong Juventus kembali ke Serie A, membawa Marseille juara Liga Prancis sebelum dilirik jadi pelatih timnas Prancis pada 2012.
Pembenahan Deschamps
Deschamps menangani Prancis selepas kegagalan Les Bleus di Piala Eropa 2012. Deschamps kemudian coba menyusun pemain-pemain untuk persiapan menuju Piala Dunia 2014.
Di Rio de Janeiro, Deschamps tidak bisa membawa Prancis berbuat banyak. Pemain-pemain macam Patrice Evra, Mathieu Valbuena, dan Karim Benzema tidak mampu mengangkat performa Les Bleus.
 Empat tahun lalu, Hugo Lloris dan kawan-kawan di timnas Prancis tak diperhitungkan dalam bursa juara. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez) |
Prancis hanya sanggup bertahan hingga babak perempat final karena langkah mereka terhenti di tangan sang juara, Jerman.
Dua tahun berselang, Deschamps mulai memperlihatkan evolusi di tubuh timnas Prancis. Nama-nama lawas tak lagi banyak menghias skuat, diganti nama-nama pemain seangkatan Paul Pogba dan kawan-kawan.
Pogba, Olivier Giroud dan Antoine Griezmann mulai jadi kekuatan inti timnas Prancis. Mereka punya kesempatan bagus untuk jadi juara namun akhirnya kalah dari Portugal di partai final.
Berkah Pemain Muda BerbakatDalam perjalanan menuju Piala Dunia 2018, Deschamps dianugerahi berkah banyaknya pemain muda berbakat yang muncul di Prancis dalam dua tahun terakhir.
Pemain macam Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, Benjamin Pavard, hingga Nabil Fekir adalah nama-nama yang belum diperhitungkan dua tahun sebelumnya. Mereka menyeruak masuk sehingga membuat Deschamps tak lagi banyak menggunakan pondasi tim Piala Eropa 2016 untuk Piala Dunia 2018.
Di Piala Dunia 2018, tak banyak beban yang diusung oleh timnas Prancis. Namun mereka terbukti jadi tim dengan komposisi yang imbang, dari lini depan hingga belakang.
 Nama Kylian Mbappe baru mencuat dalam dua musim terakhir. (Foto: REUTERS/Carlos Barria) |
Prancis tak tergantung pada 1-2 pemain bintang, namun pemain-pemain mereka punya kualitas papan atas. Deschamps sukses meramu Prancis jadi tim yang patut ditakuti di Rusia.
Dalam menyusun formasi, Deschamps tak mau Prancis terlalu bersifat ofensif. Hal itu yang akhirnya membuat ia sering menggunakan formasi 4-2-3-1.
Kehadiran Paul Pogba dan N'Golo Kante sebagai jangkar adalah penegasan filosofi Deschamps sebagai pelatih dengan latar belakang gelandang bertahan.
Deschamps percaya kekuatan poros lini tengah akan menghadirkan peluang menang yang lebih besar.
Kante adalah mesin perebut bola dan pemutus serangan yang andal, sedangkan Pogba punya kemampuan melihat arah permainan dan bisa menggerakannya meski ditempatkan di posisi agak belakang.
Pemilihan Blaise Matuidi sebagai gelandang serang juga sikap Deschamps untuk bisa mengubah formasi jadi 4-3-2-1 saat mereka menerima serangan lawan bertubi-tubi.
Deschamps percaya kekuatan Mbappe dan Griezmann sudah cukup untuk menggerakan roda serangan cepat, ditambah kehadiran Olivier Giroud yang piawai mempertahankan bola dan bisa jadi 'tembok pemantul' untuk serangan bola-bola panjang yang langsung menusuk jantung pertahanan.
Di lini pertahanan, Deschamps memilih Raphael Varane dan Samuel Umtiti yang merupakan duet penuh tenaga. Mereka piawai duel bola udara namun tak canggung bertarung dalam hal kecepatan.
 Prancis punya sosok gelandang pekerja keras dalam diri N'Golo Kante. (Foto: REUTERS/Pilar Olivares) |
Deschamps punya materi pemain yang mumpuni untuk membawa Prancis jadi juara dunia. Ia juga punya kemampuan strategi yang baik untuk mengeluarkan potensi maksimal dari tim 'Ayam Jantan'.
Nilai plus dari Deschamps, ia pernah mengangkat trofi Piala Dunia. Pemain-pemain Prancis akan melihat Deschamps sebagai sosok penuh karisma karena ia adalah pahlawan bagi sebagian besar pemain Prancis di masa kecil mereka. Dengan latar belakang itu, pemain Prancis akan selalu menaruh kepercayaan penuh pada pria yang dijuluki 'pengangkut air' oleh Eric Cantona ini.
Alhasil, Deschamps kini sudah mulai melihat bayangan sosok Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer di ujung perjalanan Piala Dunia 2018, tentunya dengan harapan ia akan bergabung dengan kelompok elite tersebut.
(ptr)