Mengenal Filosofi Manajer Baru Klub Liga Inggris

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Jumat, 10 Agu 2018 09:46 WIB
Mengenal empat manajer baru klub Liga Inggris yang akan memulai debutnya di kompetisi kasta tertinggi negara tersebut musim ini.
Maurizio Sarri yang dikenal dengan filosofi permainan Sarrismo. (Reuters/John Sibley)
Jakarta, CNN Indonesia -- Liga Primer Inggris 2018/2019 bakal segera dimulai. Sejumlah wajah baru bakal mewarnai klub-klub yang akan tampil di kompetisi kasta tertinggi di negeri tersebut.

Salah satunya adalah juru taktik yang akan melakoni laga perdana menangani klub baru mereka. Tercatat ada empat pelatih yang akan mempertaruhkan reputasi mereka.

Para juru taktik anyar tim-tim kontestan Liga Primer Inggris ini pun akan diharapkan bisa mendongkrak performa tim mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut profil singkat empat manajer baru klub yang akan memulai debut mereka:

1. Maurizio Sarri (Chelsea)

Maurizio Sarri menjadi pelatih luar yang akan menjalani debut di Liga Primer Inggris, seperti halnya Unai Emery. Ia direkrut pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich, menggantikan Antonio Conte.

Conte didepak dari The Blues karena dianggap gagal mempertahankan gelar juara Liga Primer Inggris.

Chelsea menanti filosofi Sarrismo dari manajer baru, Maurizio Sarri. (Chelsea menanti filosofi Sarrismo dari manajer baru, Maurizio Sarri. (Foto: Reuters/John Sibley)
Abramovich tampaknya belum juga kapok kembali mendatangkan pelatih asal Italia. Salah satu keyakinannya adalah perbedaan filosofi permainan antara Sarri dan Conte.

Dengan mengusung permainan cepat dengan umpan-umpan pendek yang akrab disebut gaya 'Sarrismo' ketika membesut Napoli, Sarri diharapkan mampu mendongkrak permainan The Blues menjadi lebih greget.

Sepintas sulit membedakan antara metode Sarrismo dengan permainan Tiki-taka yang sama-sama mengutamakan penguasaan bola. Namun, perbedaan yang paling mencolok, Sarri lebih menekankan serangan secepat mungkin ke depan dengan penguasaan bola harus di pertahanan tim lawan. Sejumlah pengamat sepak bola menyebutnya dengan Tiki-taka vertikal.

2. Unai Emery (Arsenal)

Tak ada yang cukup spesial dengan filosofi kepelatihan Unai Emery. Sama dengan sejumlah pelatih lainnya, mantan juru taktik Paris Saint-Germain itu merupakan tipe pengusung permainan pragmatis.

Mirip pula dengan Conte, pelatih asal Spanyol tersebut lebih menekankan detail untuk menyusun taktik agar tepat sasaran dalam menghadapi lawan.

Unai Emery dikenal sebagai pelatih yang cukup pragmatis. (Unai Emery dikenal sebagai pelatih yang cukup pragmatis. (REUTERS/Edgar Su)
Salah satu contohnya adalah analisis rekaman video yang begitu detail diulas bersama para pemainnya. Para penggawanya itu pun wajib membahas bersama video tersebut hingga berjam-jam sebelum latihan.

Metode Emery ini pun kabarnya sempat dikeluhkan sejumlah pemain senior di PSG, termasuk bintang Brasil, Neymar.

Mantan pemain Valencia yang pernah dilatih Emery, Joaquim, juga pernah mengeluhkannya. "Terlalu banyak rekaman video dan membuat popcorn saya habis," demikian canda Joaquim, menyindir Emery.

Kehadiran Emery ini pun diharapkan para pendukung The Gunners membawa perubahan yang lebih baik karena memiliki gaya permainan berbeda dengan manajer sebelumnya, Arsene Wenger. Pelatih asal Prancis itu lebih keras kepala dalam menerapkan permainan menyerang.

3. Manuel Pellegrini (West Ham United)

Manuel Pellegrini sudah cukup familier di Liga Inggris. Ia pernah menangani Manchester City sejak musim 2013 hingga 2016.

Manuel Pellegrini menangani West Ham United musim ini. (Manuel Pellegrini menangani West Ham United musim ini. (Reuters/John Sibley)
Pellegrini merupakan profil pelatih yang berusaha mengawinkan gaya sepak bola Amerika Selatan dan Eropa. Permainan-permainan indivdual yang coba disatukan dengan pakem skema yang amat ketat mengandalkan permainan efektif.

Sepak bola menyerang merupakan pendekatan yang akan ditawarkan Pellegrini dalam menangani West Ham United musim ini setelah David Moyes hengkang.

4. Marco Silva (Everton)

Marco Silva bergabung dengan Everton untuk menggantikan Sam Allardyce yang didepak musim ini. Allardyce dinilai miskin strategi dalam meracik The Toffees.

Mengenal Filosofi Manajer Baru Klub Liga Inggris (FOKUS)Marco Silva pernah disebut-sebut menjadi penerus Jose Mourinho. (Reuters/Ed Sykes)
Mantan pelatih Watford itu pun dipercaya menambah solid permainan Everton. Pelatih 41 tahun asal Portugal itu pun pernah disebut-sebut sebagai the Next Special One Jose Mourinho.

Julukan itu bukan tanpa alasan. Silva diyakini memiliki filosofi yang hampir mirip dengan Mourinho, yakni sepak bola pragmatis. Penerapan strategi yang lebih adaptif menjadi andalannya.

Dengan filosofi itu, ia lebih mementingkan untuk mengokohkan pertahanan dan memaksimalkan serangan balik efektif dibandingkan sepak bola menyerang. (sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER