Jakarta, CNN Indonesia -- Lima hari menjelang penyelenggaraan cabang olahraga Wushu pada
Asian Games 2018, peralatan untuk penilaian dan perlengkapan tanding atlet masih tertahan di Bandara Soekarno-Hatta.
Cabang olahraga wushu akan mulai dipertandingkan pada Minggu (19/8) atau satu hari setelah upacara pembukaan, namun hingga kini lokasi pertandingan di Hall B JIExpo Kemayoran masih belum terpasang alat
scoring.
"Ya peralatan scoring dan
gloves [sarung tinju] masih tertahan. Sudah di bandara empat hari. Bilangnya besok-besok, tapi ya belum datang [dari bandara]," ujar Sekretaris Jenderal PB Wushu Indonesia Ngatino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tim teknis dari China sudah datang tapi ya belum bisa memasang [alat scoring]. Kalau yang lainnya semua sudah lengkap, ada matras, semua sudah terpasang," lanjutnya.
Ngatino tidak mengetahui pasti kapan peralatan akan keluar dari bandara, namun ia menggaransi untuk pemasangan alat penilaian membutuhkan waktu lebih kurang satu hari.
 Wushu nomor tanding sudah dipertandingkan sejak hari pertama yang dilangsungkan pada Minggu (19/8). (CNNIndonesia / Adhi Wicaksono) |
Peralatan penilaian dan sarung tinju dibutuhkan sejak hari pertama penyelenggaraan cabang olahraga wushu lantaran nomor seni dan tarung atau sanda sudah dipertandingkan.
Bahkan cabang wushu sudah memperebutkan medali sejak hari pertama, tepatnya dari nomor seni changquan atau pedang untuk kategori putra.
Masalah keterlambatan peralatan tanding juga dialami tim sofbol putri. Perlengkapan seperti sarung tangan, bola, sepatu dan pelindung lutut sempat tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
Kapten tim sofbol Cresida Mariska mengaku keterlambatan alat mempengaruhi performa karena tim butuh adaptasi dengan alat baru.
"Pengaruh [keterlambatan perlengkapan] ada, tapi sekarang tergantung penyesuaian kita seperti apa. Kecewa ada, tapi tidak usah lama-lama, ini waktunya kita membuktikan ke depannya bisa lebih baik lagi jadi kita jadikan ini sebagai pelajaran."
(sry)