Jakarta, CNN Indonesia -- Oka Sulaksana menjadi penyumbang medali emas pertama dalam cabang olahraga (cabor) layar di
Asian Games 1998.
Atlet asal Bali tersebut meraih medali emas yang pertama untuk cabor layar pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand. Ia menjadi yang terbaik di nomor Mistral Heavy.
Oka mengalahkan pelayar asal Jepang Motokazu Kenjo dan pelayar Thailand Kookiat Sakulfaeng. Kedua pelayar tersebut meraih medali perak dan perunggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medali emas itu merupakan satu-satunya yang diraih Indonesia dalam cabor layar dari 16 nomor yang dipertandingkan. Satu-satunya medali emas yang disumbang Oka menempatkan cabor layar Indonesia berada di urutan keenam dari 11 negara Asia lainnya.
 Oka Sulaksana saat menjadi pembawa bendera Merah Putih di Olimpiade 2008. (AFP PHOTO / SAEED KHAN) |
Selain Oka, satu medali emas dalam Asian Games 1998 juga disabet beberapa cabor lain seperti karate, tenis, dan atletik. Sedangkan cabor bulutangkis sukses menyumbang medali emas terbanyak dalam ajang edisi ke-13 tersebut yakni dua keping.
Total ada enam medali emas yang disumbang atlet Indonesia dalam Asian Games 1998. Sementara medali perak diraih sebanyak 10 keping dan perunggu sejumlah 11 keping.
Dua puluh medali yang dicatat Indonesia ini menempatkan tim Merah Putih di peringkat ke-11 dalam klasemen akhir. Indonesia terpaut 247 medali dari China yang berhasil duduk di posisi pertama.
Empat tahun kemudian, Oka sukses mempertahankan medali emasnya di nomor pertandingan yang sama yakni Mistral Heavy. Ketika itu, ia mencatat 13 poin dari 11 seri balapan.
Atas catatan tersebut Oka kembali menjadi yang terbaik dari enam peserta lainnya. Dia mengalahkan pelayar China Mo Zehai dan pelayar Jepang Motokazu Kenjo.
Sejak Oka, pelayar Indonesia tak pernah lagi meraih medali emas. Regenerasi atlet setelah Oka pun belum ketahuan.
Kali terakhir cabor layar meraih medali adalah pada Asian Games 2010 di China. Ketika itu, masih Oka yang menyumbang satu-satunya medali di cabor layar yakni medali perak di nomor Mistral.
Ia kalah dari pelayar Hong Kong Chan King Yin yang meraih medali emas, tapi unggul dari pelayar China Yao Fuwen yang dapat medali perunggu.
(bac/ptr)