Jakarta, CNN Indonesia --
Egy Maulana Vikri yang belum mendapat menit bermain di tim utama Lechia Gdansk mengaku tidak takut beradu fisik dengan pemain-pemain Eropa dalam divisi teratas liga sepak bola Polandia.
Sejak musim 2018/2019 bergulir pada pekan ketiga Juli 2018, Egy belum sekali pun tampil di tim utama tim berjuluk Bialo Zieloni. Alih-alih tampil di bawah arahan pelaith Piotr Stokowiec, pemain Timnas Indonesia U-19 itu justru mendapat kesempatan bermain di tim pelapis Gdansk yang bermain di divisi lima liga Polandia.
Penampilan Egy bersama tim pelapis Gdansk cukup menjanjikan karena sudah mencetak tiga gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asal Sumatera Utara itu kemudian mendapat kesempatan tampil di tim utama ketika Gdansk berhadapan dengan Gornik Zabrze dalam pekan kelima. Namun kesempatan itu sirna karena Stokowiec menjatuhkan pilihan kepada Artur Sobiech.
Gagal tampil bersama tim utama tidak membuat Egy kecewa dan mengambil pelajaran dalam karier profesionalnya.
 Egy Maulana Vikri baru mendapat kesempatan bermain di tim pelapis Lechia Gdansk. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar) |
"Bagi saya ini tidak mudah. Saya bermain di Eropa dan saya tahu tanggung jawab saya. Saya harus bekerja keras dan harus benar-benar siap untuk bermain di tim utama. Secara fisik, taktik dan organisasi dengan tim. Saya butuh aktu. Saya yakin ketika tiba waktunya, saya akan siap," ujar Egy dilansir
Sportowe Fakty.
"Saya senang berada di sini. Seluruh tim begitu baik kepada saya dan Gdansk adalah kota yang indah dengan pantai yang bagus. Saya pesepakbola muda dan saya tahu akan mencapai target selangkah demi selangkah," sambungnya.
Kendati belum mendapat kesempatan tampil di divisi teratas Polandia Lotto Ekstraklasa bersama tim utama, Egy mengaku menimba banyak pengalaman selama bergabung di Gdansk.
"Pemain-pemain di Polandia lebih tinggi 20-30 sentimeter dibanding saya, tapi saya sudah mulai beradaptasi dengan sepak bola Eropa. Seperti yang saya katakan, sekarang saya ingin mendapat pengalaman dan memperbaiki massa otot. Saya tidak takut bermin menghadapi pemain-pemain tinggi," kata Egy.
"Banyak duel terjadi di lapangan dan jauh dari kemampuan sepak bola, Anda kadang-kadang sampai harus mendorong. Saya sadar memiliki banyak kekurangan untuk hal ini, jadi saya belajar. Saya tidak takut berduel dan ketika saya mendapat kesempatan, saya akan siap bertarung di lapangan," tambahnya.
(bac)