Palembang, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan
Asian Games 2018 tidak hanya menanamkan nilai-nilai olahraga seperti sportivitas, tapi juga persatuan, kesatuan, dan perdamaian antarbangsa.
Hal ini terlihat dari keinginan salah satu pendukung dari Korea Utara bernama Vong yang datang bersama belasan teman-temannya untuk mendukung tim Korea Bersatu di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang. Dengan seragam suporter kompak kaos putih, Vong tampak begitu ceria dan bangga.
"Sesungguhnya Korea Selatan dan Korea Utara dalam hubungan yang baik-baik saja. Baik itu masyarakat maupun pemerintah, sungguh. Kami bersama-sama datang ke sini, dan saya harap kami bisa terus bersatu setelah Asian Games 2018," kata Vong dengan bahasa Inggris yang terbata-bata kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Korea Bersatu adalah tim gabungan antara Korea Selatan dan Korea Utara di Asian Games 2018. Ini bukan kali pertama Korea Selatan dan Korea Utara mengirimkan tim gabungan dalam sebuah pertandingan olahraga.
Terakhir kali, kedua negara itu mengirimkan tim hoki perempuan gabungan dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, pada Februari lalu. Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara peserta seperti Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
 Para fan Korea Utara dan Korea Selatan begitu antusias meramaikan Asian Games 2018 di Indonesia. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Kemesraan kedua negara tersebut ternyata berlanjut hingga Asian Games 2018. Korea Utara dan Korea Selatan berjalan bersama dalam satu barisan di pembukaan ajang empat tahunan tersebut di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018.
Mereka datang dengan mengibarkan bendera unifikasi Korea. Bendera ini bergambar peta semenanjung Korea berwarna biru dengan latar putih. Warna putih biru pun dipilih menjadi seragam kontingen kedua negara.
"Luar biasa, kami bangga dengan tim Korea Bersatu yang tampil di Asian Games 2018. Kami bangga," ucap Vong.
Lebih lanjut, Vong mengatakan telah berada di Indonesia selama Asian Games 2018 dan akan kembali ke Korea Utara pada 30 Agustus. Ia juga menyampaikan kesannya kepada masyarakat Indonesia.
"Mereka sangat baik, ramah dan murah senyum," ucapnya melanjutkan.
Dicintai Rakyat IndonesiaKehadiran belasan orang Korea di JSC cukup mencolok masyarakat setempat, salah satunya adalah sekelompok murid dari SMK Negeri 1 Muara Enim.
Henny Octa Reza dan kawan-kawan sedang dalam kegiatan sekolah untuk meramaikan Asian Games 2018 di JSC ketika bertemu Vong dan gerombolannya. Tak malu-malu, Henny langsung menyodorkan ponselnya kepada teman-teman Vong untuk berfoto bersama.
 Para fan dari Korea Utara terkesan dengan keramahan orang-orang Indonesia. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Keberanian Henny disambut baik oleh rekan-rekan Vong. Mereka pun senang mendapat satu atau dua jepret dari bangsa Asia Timur tersebut.
"Kami ingin berforo bersama karena dia orang asing dan kami jarang lihat mereka berada di Palembang," ujar perempuan 16 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Henny pun terpukau dengan penyelenggaraan Asian Games 2018 di kota dia. "Keren, baru kali ini ada acara sebesar ini di Palembang," ujarnya.
Medali Pertama Korea BersatuKontingen Korea Bersatu berhasil meraih medali mereka yang pertama dalam Asian Games 2018 lewat cabang olahraga dayung di nomor Kayak Sprint 200 meter putri pada Sabtu (25/8). To Myonh Suk dan kawan-kawan menyabet medali perunggu.
Tim Korea Bersatu berada di peringkat ketiga setelah mencatat waktu balapan 56,851 detik. Mereka kalah dari tim perahu naga dari China (56,161 detik) dan Indonesia (56,817 detik).
Kendati begitu, penampilan tim Korea Bersatu mendapat apresiasi dari pedayung Indonesia, Since Lithasova Yom.
"Luar biasa Korea, tidak kami sangka. Karena mereka tidak pernah ikut uji coba dan kami juga tidak pernah bertemu di kejuaraan apapun. Dan tiba-tiba, mereka ada di Asian Games ini," tutur Since.
(bac)