Palembang, CNN Indonesia --
Skater cilik Indonesia, Aliqqa Novvery, tegang menjalani debut dalam
Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC) pada Rabu (29/8).
Atlet termuda di Asian Games 2018 tersebut gagal mendapat medali di nomor park putri. Kendati begitu, Aliqqa yang masih 9 tahun tidak berkecil hati sudah mencatat skor 13,3 dan berada di peringkat keenam.
"Awalnya deg-degan tapi lama-lama tidak, lumayan gugup [tampil di Asian Games 2018]. Bersaing dengan pemain senior perasaannya senang sekali, mereka sudah bisa banyak hal," kata Aliqqa usai bertanding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengaku gugup, Aliqqa sesungguhnya sering berjoget saat menunggu giliran bertanding. Tariannya bersama atlet Filipina, Didal Margielyn, sempat menyita perhatian dan jadi hiburan para hadirin yang berada di sana.
 Aliqqa Novvery menempati peringkat keenam dalam cabor skate board nomor park putri. (ANTARA FOTO/INASGOC/M N Kanwa) |
"Karena itu [berjoget] bikin mood kami senang dan mainnya luwes," katanya menambahkan.
Aliqqa mengaku penampilan dia di Asian Games 2018 belum sesuai target. Sebelumnya, ia berharap bisa mendapat perunggu.
Meski begitu, Aliqqa tetap semangat meraih mimpi yang lebih tinggi. "Ingin ikut Olimpiade 2020 di Tokyo," ucapnya.
Perkenalan dengan SkateboardKali pertama Aliqqa berkenalan dengan skateboard ketika masih 7 tahun. Aliqqa mengaku belajar olahraga itu dari sepupunya.
"Dan setelah itu ingin belajar caranya, lalu aku ke
skate park. Yang bikin seru dari olahraga ini sih bisa cari variasi [trik] dan bersaing dengan yang hebat-hebat," ujar Aliqqa.
 Aliqqa tidak kecewa gagal meraih medali di Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/INASGOC/Muhammad Adimaja) |
Selama dua tahun menggeluti skateboard, Aliqqa mengatakan belum pernah mengalami cedera serius. "Hanya keseleo dan kena engkel," ujarnya.
Siswa kelas 4 dari salah satu sekolah dasar di daerah Kemang, Jakarta, mengaku harus pintar membagi waktu belajar dan latihan untuk menjadi salah satu wakil Indonesia di pesta olahraga Asia.
"Aku izin sekolah untuk Asian Games 2018 dan diizinkan, tapi biasanya aku latihan usai pulang sekolah. Orang tua mendukung aku untuk olahraga ini," tutur dia.
(nva/bac)