ASIAN GAMES 2018

Pelatih Pencak Silat Indonesia Tak Terima Dituding Curang

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 29 Agu 2018 21:07 WIB
Pelatih nasional pencak silat Indonesia Abas Akbar tak terima anggapan kesuksesan tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018 diperoleh lewat cara curang.
Indonesia merebut 14 medali emas dari cabang pencak silat Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih nasional pencak silat Indonesia Abas Akbar tak terima jika ada yang menyebut sukses tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018 diperoleh lewat cara curang.

Menurut salah satu legenda pencak silat Indonesia itu penilaian wasit juri di Asian Games kali ini sudah lebih objektif dibanding pada penyelenggaraan sebelumnya di multi-cabang lain seperti SEA Games.

Menurut Abas sudut pandang wasit dalam memberikan penilaian sudah jelas. Seandainya ada yang tidak puas, Abas meminta pihak tersebut untuk melihat rekaman ulang video jalannya pertandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, wasit yang memimpin pertandingan yang dimainkan wakil Indonesia tidak ada yang berasal dari Indonesia.

"Bagaimana bisa kami dibilang pecundang? Jelas-jelas bisa dilihat sendiri hasilnya dan itu kenyataannya. Hasil ini sudah semakin objektif karena ada video replay, ada wasit yang bukan dari Indonesia," kata Abas di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (29/8) malam.

Wewey Wita menggenapkan emas Indonesia di cabang pencak silat Asian Games 2018 menjadi 14.Wewey Wita menggenapkan emas Indonesia di cabang pencak silat Asian Games 2018 menjadi 14. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Abas pun tak masalah untuk mengakui jika memang anak buahnya kalah. Di sisi lain Abas juga harus sigap membela jika anak asuhnya mampu memenangkan pertandingan.

Soal dominasi Indonesia yang mampu memboyong 14 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan, Abas mengatakan semua negara peserta potensi untuk memenangi pertandingan. Namun, kesiapan para atlet menjadi pembeda.

Raihan juara umum cabor pencak silat di Asian Games 2018 ini diakui Abas bukan lantaran status Indonesia yang merupakan tuan rumah, melainkan dari kerja keras yang dilakukan tim pencak silat Indonesia.

"Olahraga bukan soal siapa tuan rumah dan bukan tuan rumah. Kami di Belgia Open juga juara umum. Bukan baru di sini saja kami juara umum. Di Penang Open juga juara umum. Bukan tanpa dasar kami seperti ini. Kualitas atlet kami bagus," tegas Abas.

"Itu hasil kerja keras, bukan main-main. Atlet kami sampai berdarah-darah saya bilang, bukan hanya keringat saja," sambungnya.

Abas juga yakin, hasil di Asian Games 2018 ini tidak akan berpengaruh pada rencana memasukan pencak silat ke Olimpiade 2020. (nva/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER