Palembang, CNN Indonesia -- Tim dayung Indonesia, Andriyani Riska/Meni Nur, harus puas meraih medali perunggu kano ganda putri 500 meter
Asian Games 2018 di Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sumsel, Kamis (30/8) pagi.
Riska Andriyani/Nur Meni meraih mencatat waktu 2 menit 7,356 detik. Mereka terpaut 4,844 detik dari atlet China Yanan Ma/Mengya Sun. Sedangkan medali perak diraih atlet Uzbekistan Dilnoza Rakhmatova/Nilufar Zokirova dengan catatan waktu 2 menit 6,160 detik.
"Walau tidak dapat emas, kami sudah berusaha. Terima kasih untuk pemerintah dan rakyat Indonesia," kata Riska usai bertanding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strateginya kami berusaha saja. Kesulitannya adalah angin, karena [postur] kami paling kecil. Tapi itu bukan masalah untuk kami, tidak ada yang tidak mungkin. China dan Uzbekistan memang juara dunia," katanya menambahkan.
 Tim dayung empat putra Indonesia. (ANTARA FOTO/INASGOC/Zabur Karuru) |
Selain Riska dan Nur, Indonesia juga turun di nomor kayak ganda dan kano ganda putra jarak 1000 meter. Kayak ganda diikuti pasangan Andri Sugiarto dan Erik Saf, sedangkan kano ganda ada Anwar Tarra dan Dedi Saputra.
Berbeda dengan pasangan putri, Andri/Erik gagal meraih medali di kayak ganda. Mereka berada di peringkat kedelapan dengan catatan waktu 3 menit 46,437 detik. Medali emas, perak, dan perunggu masing-masing direbut China, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
Sama halnya dengan Andi/Erik, Anwar/Dedi juga berada di peringkat kedelapan. Keduanya mencatat waktu penampilan empat menit 41,997 detik. Tiga podium tertinggi pun diraih China, Kazakhtan, dan Uzbekistan.
(jun/sry)