ANALISIS

Duel Permainan Identik Liverpool vs PSG Berpotensi 'Pecah'

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 18:26 WIB
Duel permainan identik dua tim agresif antara Liverpool vs PSG di Stadion Anfield berpotensi pecah pada laga fase grup Liga Champions 2018/2019.
Laga Liverpool vs PSG bakal jadi duel dengan gaya permainan identik. (REUTERS/Dylan Martinez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Liverpool bersiap menjamu Paris Saint-Germain (PSG) pada laga pembuka fase grup Liga Champions 2018/2019 di Stadion Anfield, Rabu (19/9) dini hari WIB.

Laga yang menarik dan 'pecah' untuk disimak karena diprediksi bakal menampilkan pertarungan sengit. Ya, pertandingan itu jadi duel adu strategi identik skuat yang ditangani pelatih asal Jerman.
Manajer The Reds Juergen Klopp dan juru taktik PSG Thomas Tuchel memiliki pengalaman melatih klub yang sama pula. Mereka sama-sama pernah menangani Mainz dan Borussia Dortmund.

Secara taktis pun kedua pelatih itu memiliki filosofi yang nyaris mirip. Klopp dan Tuchel sama-sama fanatik dalam menerapkan permainan menyerang dengan pergerakan sangat dinamis di tim itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klopp bahkan mengklaim permainan menekan khasnya tersebut dengan sebutan gegenpressing. Secara sederhana, filosofi itu memaksimalkan transisi dalam melakukan serangan.

Juergen Klopp mampu mengubah Liverpool menjadi salah satu tim yang ditakuti di benua Eropa. (Juergen Klopp mampu mengubah Liverpool menjadi salah satu tim yang ditakuti di benua Eropa. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
Para pemain harus segera merebut bola dari lawan ketika kehilangan penguasaan terhadap si kulit bundar itu. Dengan demikian, situasi itu membuat lawan terus tertekan sekaligus meminimalkan potensi mematikan sedini mungkin serangan balik lawan.

Tak jauh berbeda dengan Klopp, Tuchel juga menerapkan gaya permainan serupa di PSG saat ini. Dengan model tersebut, Les Parisiens mampu memaksimalkan ketajaman lini depan mereka.

Pola 4-3-3 dengan trisula di lini depan, tentu menjadi pakem skema dua pelatih tersebut. Dua tim itu pun ditunjang dengan para tukang gedor agresif dan haus gol.

PSG kini bermain jauh lebih agresif dengan kehadiran Thomas Tuchel sebagai juru taktik baru. (PSG kini bermain jauh lebih agresif dengan kehadiran Thomas Tuchel sebagai juru taktik baru. (Foto: AFP PHOTO / John MACDOUGALL)
Di kubu tuan rumah ada nama-nama seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, Xherdan Shaqiri, dan Roberto Firmino. Nama terakhir kemungkinan absen karena masih mengalami cedera mata. Namun, cederanya Firmino tak terlalu mengurangi daya dobrak The Reds.

Masih ada Shaqiri yang bisa menggantikan peran penyerang asal Brasil tersebut. Kemungkinan Klopp akan memainkannya sebagai pengganti Firmino di lini depan.

Di Liga Primer Inggris, trio lini depan Liverpool sejauh ini menyumbang delapan dari 11 gol yang dicetak Liverpool dalam lima laga. The Reds saat ini berada di posisi kedua di bawah Chelsea di klasemen sementara. Sama-sama mengantongi 15 poin, mereka hanya kalah selisih gol dari The Blues.

Mane menjadi pencetak gol terbanyak di tim itu dengan koleksi empat gol. Sedangkan Firmino dan Salah masing-masing mencetak dua gol.

PSG memiliki barisan penyerang yang tidak kalah tajam, bahkan bisa lebih menyeramkan. Sebut saja nama-nama seperti Edinson Cavani, Neymar, dan Kylian Mbappe, trio yang bisa mengobrak-abrik pertahanan The Reds.

Duet Neymar dan Kylian Mbappe membuat lini depan PSG sangat dakuti musim ini. (Duet Neymar dan Kylian Mbappe membuat lini depan PSG sangat dakuti musim ini. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Melalui trio ini pula, PSG selalu menang dalam lima kali laga yang sudah dilakoni di Ligue 1 Prancis musim ini. Saat ini Les Parisiens ada di puncak klasemen sementara dengan beda lima poin dari Olympique Lyon di peringkat kedua.

Trio ini pun lebih produktif dari para tukang bobol gawang lawan di Liverpool. Mbappe, Neymar, dan Cavani menyumbang 11 dari 17 gol PSG di Ligue 1.

Mbappe dan Neymar sama-sama mengoleksi empat gol, sedangkan Cavani menyumbangkan tiga gol. Tiga penyerang Les Parisiens ini pun bakal jadi pekerjaan berat bagi The Reds di lini pertahanan.

Permainan agresif yang ditampilkan kedua tim itu pun terbukti sukses meredam serangan-serangan lawan, termasuk lewat serangan balik. Tengok saja jumlah kebobolan yang mereka alami juga cukup mengesankan.

PSG sejauh ini baru kebobolan empat gol dari lima laga yang mereka lakoni di Liga Prancis. Catatan kebobolan The Reds bahkan lebih impresif lagi. Mereka baru kebobolan dua gol dari lima laga yang sudah dijalani tim itu.

Sejatinya tak hanya lini depan yang bekerja keras membangun skema serangan, namun dari semua lini bergerak sangat dinamis membentuk sistem yang sangat padu. Dengan permainan serentak dan terorganisasi itu pula, dua tim tersebut cukup solid dalam bertahan.

Di lini tengah, Liverpool dan PSG memiliki gelandang yang sangat kuat dalam bertahan dan menyerang. Di Liverpool ada nama-nama James Milner, Jordan Henderson, dan Nabi Keita.

PSG juga memiliki dua gelandang jangkar yang cukup teruji kemampuannya yakni Marquinhos dan Adrien Rabiot dalam melapisi barisan belakang timnya.
Di lini belakang, dua tim itu juga diperkuat kuartet lini belakang yang amat solid. Liverpool punya nama-nama seperti Trent Alexander-Arnold, Virgil Van Dijk, Joe Gomez, dan Andrew Robertson. PSG juga punya barisan bek yang tak kalah mentereng yakni Thomas Meunier, Thiago Silva, Presnel Kimpembe, dan Juan Bernat.

Secara permainan, dua tim memiliki gaya yang hampir mirip. Begitu pula materi pemain yang kualitasnya merata di setiap lini, bahkan bisa disebut bertabur bintang.

Meski demikian, Liverpool sedikit lebih diuntungkan soal masa tugas dua pelatih itu di klub. Klopp yang sudah melatih The Reds sejak 2015, tentu lebih memahami karakter para pemainnya karena dibandingkan Tuchel yang baru bergabung tahun ini. (bac/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER