ANALISIS

Pertahanan Kokoh, Kunci Timnas Indonesia U-16 Juara Grup

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 13:00 WIB
Lini pertahanan yang kokoh jadi kunci sukses Timnas Indonesia U-16 mengakhiri babak penyisihan dengan status sebagai juara grup.
Timnas Indonesia U-19 hanya kebobolan satu gol selama babak penyisihan. (Dok. AFC)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia U-16 berhasil menjadi menjadi juara grup C Piala Asia U-16 2018. Pertahanan kokoh jadi kunci utama di balik keberhasilan tersebut.

Timnas Indonesia U-16 menyudahi laga di grup C dengan hasil lima poin, berkat satu kemenangan lawan Iran dan hasil imbang lawan Vietnam dan India. Hasil yang ada di tiga laga itu menggambarkan ketangguhan lini belakang Timnas Indonesia U-16 punya peran besar di dalamnya.

Bila di Piala AFF U-16 lalu Timnas Indonesia mampu menunjukkan kegarangan di lini depan, maka level turnamen yang lebih tinggi membuat lini pertahanan lawan juga lebih ketat dibandingkan lawan-lawan yang ditemui di kawasan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski skema penyerangan Timnas Indonesia U-16 cukup menggigit dan kecepatan Mochamad Supriadi dan kawan-kawan selalu menyulitkan lawan, hasil torehan tiga gol jadi bukti bahwa Timnas Indonesia U-16 tidak seproduktif di Piala AFF.

Timnas Indonesia U-16 punya pertahanan yang bagus selama babak penyisihan.Timnas Indonesia U-16 punya pertahanan yang bagus selama babak penyisihan. (Dok. AFC)
Di balik hal itu, pertahananan kokoh kemudian membantu Timnas Indonesia U-16 bisa mengakhiri babak penyisihan dengan status juara grup.

Timnas Indonesia U-16 hanya kebobolan satu gol dari tiga laga yang dijalani. Gol yang bersarang di gawang Timnas Indonesia U-16 juga bukan berasal dari permainan terbuka, melainkan dari situasi bola mati, yaitu tendangan bebas Khuat Van Khang di laga kedua.

Formasi Timnas Indonesia U-16 yang diracik Fakhri Husaini adalah formasi yang banyak dipakai berbagai tim di dunia sepak bola saat ini, 4-3-3.

Dalam tiga laga yang dijalani, Fadilah Nur Rahman dan Komang Teguh Trisnanda selalu jadi duet pilihan sebagai palang pintu lini belakang. Komang dan Fadilah punya kemampuan membaca serangan yang baik.

Dua full back, Bagas Kaffa dan Mochamad Yudha Febrian merupakan bek yang sangat rajin membantu serangan.

Setelah lolos ke perempat final, sejumlah Timnas Indonesia U-16 langsung berlatih di Jumat pagi.Setelah lolos ke perempat final, sejumlah Timnas Indonesia U-16 langsung berlatih di Jumat pagi. (CNN Indonesia/Nova Arifianto)
Bagas dan Yudha tak tergantikan di tiga laga babak penyisihan, namun Yudha sempat didorong jadi penyerang sayap ketika Mochamad Supriadi tak bermain lawan Vietnam. Muhammad Salman Alfarid yang kemudian mengisi posisi bek kiri.

Meski kedua full back kerap maju membantu serangan, namun lini pertahanan Timnas Indonesia U-16 tetap punya keseimbangan yang bagus. Hal ini tak lepas dari koordinasi trio David Maulana, Andre Oktaviansyah, dan Brylian Aldama. Ketiganya bergantian menutup lubang yang terbuka saat full back maju ke depan.

Dalam tiga laga di babak penyisihan, Timnas Indonesia U-16 juga seringkali mendapatkan ancaman serius, namun koordinasi yang bagus di lini belakang jadi peredam serangan yang ampuh.

Di saat fokus dan konsentrasi lini belakang Timnas Indonesia U-16 mulai buyar, kiper Ernando Ari selalu siap menjadi benteng terakhir pertahanan Timnas Indonesia U-16.

Ketangguhan Ernando paling terlihat dalam laga lawan Vietnam. Pada pengujung pertandingan, Vietnam punya sejumlah kesempatan emas untuk mencetak gol kedua namun Ernando tampil apik sehingga skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Ujian lebih berat akan datang bagi Timnas Indonesia U-16 di babak perempat final. Namun dengan motivasi bakal lolos ke Piala Dunia u-17 2019 bila meraih kemenangan, maka skuat Fakhri Husaini akan punya motivasi kuat untuk menampilkan permainan terbaik, baik itu dalam hal penyerangan maupun ketika bertahan menghadapi serangan lawan. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER