Komdis Heran Panpel Persib Tak Ikuti Rekomendasi Kepolisian

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Sep 2018 14:32 WIB
Komisi Disiplin PSSI mengaku heran dengan keputusan panpel Persib yang tetap memaksakan untuk menggelar laga lawan Persija pada Minggu (23/9).
Liga 1 saat ini tengah dihentikan demi fokus pada investigasi kasus meninggalnya Haringga Sirla. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengaku heran dengan keputusan Panitia Pelaksana (Panpel) Persib yang tetap memaksakan untuk menggelar laga melawan Persija Jakarta, Minggu (23/9).

Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) sempat tidak mengeluarkan izin keramaian untuk menggelar pertandingan pada Minggu (23/9) dan direncanakan bergeser pada Selasa (25/9). PT. Liga Indonesia Baru (LIB) kemudian menggelar rapat koordinasi untuk mempertimbangkan ulang dan memastikan laga tersebut digelar sesuai jadwal, dengan perubahan jam menjadi sore hari.

"Semua kita pertimbangkan itu (rekomendasi dari pihak kepolisian) kan ranahnya Panpel, kenapa Panpel itu misalkan tidak merespons secara postif dan konkrit apa yang direkomendasikan pihak keamanan," kata Wakil Komdis PSSI Umar Husin kepada wartawan, Sabtu (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Umar, apa yang terjadi di Bandung berbeda kasus dengan apa yang terjadi di Bantul, Yogyakarta saat menggelar laga antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya. Meski sempat terjadi keributan antar suporter, namun tidak sampai menelan korban jiwa.

"Beda dengan yang terjadi di Yogya saat Persija melawan Persebaya, itu aman. Maksudnya rusuh sih rusuh, tapi tidak ada korban karena keamanan langsung memutuskan pertandingan tidak boleh dilanjutkan," ucapnya.
Laga Persib lawan Persija berakhir dengan skor 3-2 untuk Persib.Laga Persib lawan Persija berakhir dengan skor 3-2 untuk Persib. (AFP PHOTO / TIMUR MATAHARI)
Suporter Persija, Haringga Sirla tewas usai dikeroyok oknum suporter Persib jelang laga keduanya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kejadian diprediksi berlangsung di rentang waktu pukul 13.00 - 14.30, sedangkan pertandingan sempat diundur dari sebelumnya pukul 15.30 menjadi pukul 16.00 WIB.

Umar menyebut pihak Panpel tiap pertandingan pasti berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pertandingan. Itu dilakukan supaya pihak kepolisian bisa memberikan arahan dalam menyiapkan personel yang akan diterjunkan.

"Kan kondisi berkembang terus mulai dua hari sebelum pertandingan rapat terus, tidak sederhana itu. Kalau dia (Panpel) mengikuti arahan polisi, aman biasanya."

"Nah, kemarin tidak tahu kenapa kok (rekomendasi kepolisian) tidak diturutin gitu lho, Kenapa kok kamu tidak turutin rekomendasinya polisi. Polisi kan lebih tahu, polisi kan punya intel," ucap Umar.

Di sisi lain, Umar yakin proses investigasi bakal selesai pekan ini. Begitu juga dengan sidang Komdis untuk memastikan putusan sanksi yang bakal diterima pihak terkait.

"Jadi yang jelas itu terjadi dalam lingkup stadion. Tapi yang pasti kejadian sebelum pertandingan. Itu yang nanti kita bahas, kenapa tetap diteruskan, alasan lain akan banyak hal yang menjadi pokok pembahasan dan pertimbangan," ujarnya.

Umar Husin menyebut Komdis kini tengah menunggu hasil tim investigasi.Umar Husin menyebut Komdis kini tengah menunggu hasil tim investigasi. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Komdis Tunggu Hasil Investigasi

Komdis PSSI saat ini tengah menunggu hasil investigasi yang tengah dilakukan oleh tim bentukan PSSI. Umar enggan menyebut adanya indikasi pembiaran dari Panpel yang tetap meneruskan pertandingan.

"Investigasinya masih jalan, saya pikir tidak lama, awal minggu ini sudah selesai. Kita terima laporannya, lalu kita putuskan."

"Kalau skalanya di dalam kode disiplin, sanksi untuk klub yang paling ringan itu kan teguran, denda, ada pengurangan poin, pertandingan tanpa penonton, diskualifikasi, dan degradasi," tutur Umar.

Umar menyebut sejatinya PSSI sudah memberikan penilaian baik untuk Persija dan Persib terkait suporter.

""Persija sudah baik, Persib baik, kok tiba-tiba begini. Kan orang tidak bisa mengantisipasi gejala sosial apa yang terjadi. Ini kita semua bingung apa yang sebenarnya terjadi," kata Umar.

"Panpel iya pasti (dapat sanksi). Jangankan masalah kerusuhan, hal tidak nyaman saja bisa kena sanksi panpel itu. Penonton masuk lapangan saja bisa kena sanksi," ujar Umar menambahkan. (ttf/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER