Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain serbabisa
Egy Maulana Vikri disebut sebagai metronom atau pengatur tempo permainan
Timnas Indonesia U-19 di
Piala Asia U-19 2018.
Dengan kemampuannya sebagai penentu ritme permainan, Egy yang bisa bermain di beberapa posisi menyerang itu dianggap wajar menjadi andalan sekaligus bintang Garuda Nusantara di Piala Asia U-19 2018.
Kendati demikian pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menilai pemain asal klub Polandia Lechia Gdansk itu tidak bisa diberikan beban besar di turnamen nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Egy belakangan jadi sorotan lantaran menjadi satu-satu pemain di tim asuhan Indra Sjafri yang bermain di luar negeri.
"Memang kelihatan kalau dia [Egy Maulana Vikri] bermain itu permainan tim terlihat berbeda. Anak ini metronomnya Timnas Indonesia U-19, kita harus akui. Hanya sekali lagi, beban tidak boleh ada pada Egy seorang diri," kata Kusnaeni kepada
CNNIndonesia.com.
"Beban itu untuk tim, bukan pemain seorang diri. Dan kali ini persiapan Egy cukup, beda ketika Piala AFF 2018. Kalau kali ini persiapan Egy cukup ideal dan bisa berikan kontribusi yang positif," Kusnaeni menambahkan.
 Egy Maulana Vikri diklaim sebagai pengatur tempo permainan Timnas Indonesia U-19. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18) |
Egy Maulana Vikri tiba di Indonesia pada Senin (8/10) sore. Namun kondisinya yang tidak fit membuat pemain asal Medan itu gagal tampil dalam laga uji coba melawan Arab Saudi saat Timnas Indonesia U-19 kalah 1-2.
Ketika melawan Yordania, Sabtu (13/10), Egy tampil penuh. Tetapi pemain berusia 18 tahun itu ikut andil dalam terjadinya gol ketiga Timnas Indonesia U-19 yang dilesakkan Firza Andhika. Dalam laga itu Timnas Indonesia U-19 menang 3-2.
Komentar senada soal Egy juga dilontarkan Direkktur Teknik PSSI Danurwindo. Danur mengingatkan para pecinta sepak bola agar tidak berekspektasi berlebihan terhadap Egy Maulana Vikri.
Sebaliknya Danurwindo berharap agar masyarakat Indonesia bisa membantu Egy Maulana Vikri untuk bisa tampil lebih baik.
"Maka dari itu, yang terpenting adalah bagaimana agar pemain ini [Egy] punya dasar yang kuat untuk bermain di tingkat senior nanti. Itu yang penting," ujar Danur.
(map/sry)