Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Napoli Aurelio De Laurentiis menyindir
Paris Saint-Germain sebagai pesulap karena tidak pernah terkena hukuman dari
UEFA terkait regulasi Financial Fair Play (FFP).
Napoli sukses menahan imbang PSG 2-2 pada pertandingan Grup C Liga Champions di Stadion Parc Des Princes, Rabu (24/10) malam waktu setempat. Hasil imbang yang membuat Napoli tetap berada di atas PSG pada klasemen sementara Grup C.
De Laurentiis sempat mengkritik UEFA yang tidak pernah memberikan hukuman kepada PSG terkait regulasi FFP. De Laurentiis sebelumnya mengatakan pembelian Neymar sebesar €222 juta dari Barcelona tahun lalu sebagai langkah menyedihkan dan vulgar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UEFA pada Juni 2018 sempat menyatakan PSG tidak melanggar FFP. Namun, UEFA memutuskan untuk kembali membuka investigasi terkait dugaan pelanggaran FFP yang dilakukan PSG.
 Napoli masih unggul atas PSG di klasemen Grup C Liga Champions. (REUTERS/Alberto Lingria) |
"Jika laporan keuangan mereka [PSG] merah, seperti seorang pesulap mereka bisa mengubahnya menjadi putih. PSG punya kekuatan hebat, hal itu karena mereka tidak pernah mengalami masalah ekonomi," ujar De Laurentiis dikutip dari
AS.
Sejak 2017, PSG tercatat lebih banyak mengeluarkan uang untuk melakukan pembelian pemain daripada menjual. Selain membeli Neymar, PSG juga tercatat mengeluarkan €135 juta untuk mempermanenkan kontrak Kylian Mbappe dari AS Monaco musim ini.
"Saya masuk di dunia sepak bola pada 2004, ketika saya mengetahui bahwa Napoli bangkrut, tanpa mengetahui soal sepak bola. Dalam tiga tahun kami sampai di Serie A. Kami naik dari peringkat 525 di klasifikasi UEFA, dan hari ini kami berada di posisi 14," ucap De Laurentiis.
Napoli saat ini berada di posisi dua klasemen Grup C dengan torehan lima poin, unggul satu poin atas PSG. Klub Liga Primer Inggris Liverpool berada di puncak dengan koleksi enam poin.
(har/jun)