Jakarta, CNN Indonesia -- Divock Origi hanya bermain sekitar 10 menit di lapangan. Namun ia punya banyak hal yang bisa membuatnya jadi tokoh utama dalam laga
Liverpool lawan Everton di
Liga Inggris.
Setelah memasukkan super sub Daniel Sturridge untuk menggantikan Mohamed Salah, Juergen Klopp melihat Liverpool masih kekurangan daya gedor di lini serang. Karena itulah Klopp memutuskan memasukkan Origi untuk menggantikan Roberto Firmino yang kurang menggigit di laga tersebut.
Origi kemudian memulai aksinya dengan impresif. Pergerakannya di sisi kiri pertahanan Everton cukup merepotkan dan menghasilkan sepak pojok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari skema sepak pojok itu, Origi mendapatkan kesempatan menendang bola dari jarak kurang dari tiga meter. Namun tendangan keras Origi malah membuat bola menerpa mistar.
 Divock Origi tidak mendapat kawalan ketika menyundul bola di muka gawang. (REUTERS/Phil Noble) |
Bila skor 0-0 bertahan hingga akhir pertandingan, maka momen kegagalan Origi bakal jadi salah satu sorotan lantaran bisa dibilang itu adalah peluang terbaik yang didapat Liverpool di laga tersebut.
Namun, kengototan Origi untuk terus berjuang hingga akhir pertandingan membuahkan hasil. Saat
injury time sudah memasuki menit keenam, Virgil van Dijk melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti yang membuat bola melambung ke atas, tidak tajam, meski mengarah ke gawang.
Van Dijk sendiri sudah terlihat membalikkan badan tanda kekecewaan atas tendangan tersebut. Namun ternyata bola membentur mistar, juga disebabkan oleh blunder Jordan Pickford, dan malah kembali bergulir ke lapangan.
Origi terlihat tetap ngotot mengejar bola dan hal itu membuahkan hasil. Ia tak terkawal di depan gawang dan dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang lewat sundulan kepala.
 Gol Divock Origi membuat Liverpool menang dengan dramatis atas Everton. (REUTERS/Phil Noble) |
"Saya tahu bahwa akan terjadi bola liar lalu kemudian saya hanya memainkan insting saya. Saya sangat ingin membantu tim dan memberikan apapun yang saya bisa lakukan."
"Terima kasih kepada Tuhan bahwa bola itu datang ke hadapan saya," kata Origi seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.
Origi sendiri menganggap gol kemenangan tersebut tak sepenuhnya berbau keberuntungan.
"Semua orang melakukan
pressing dan kami terus bermain dengan kesadaran kami bisa memenangkan laga ini. Gol di akhir pertandingan itu memberikan perasaan yang luar biasa. Saya sangat senang," ujar Origi.
(ptr/jun)