Ketum PSSI Soal Pengaturan Skor: Kita Bukan Manusia Sempurna

CNN Indonesia
Selasa, 04 Des 2018 19:27 WIB
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menanggapi mundurnya Hidayat dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI terkait dugaan suap pengaturan skor.
Ketum PSSI Edy Rahmayadi memgomentari mundurnya Hidayat dari Exco PSSI terkait dugaan pengaturan skor. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menanggapi mundurnya Hidayat dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI terkait dugaan suap pengaturan skor. Gubernur Sumatera Utara itu menyebut tak ada manusia sempurna yang luput dari kesalahan.

"Tetap apresiasikan dia. Kita kan bukan manusia yang bisa sempurna. Apa Dayat [Hidayat] saja yang punya kesalahan? Kalian nanya-nanya ini pun banyak salahnya. Tapi kalian tak mau mundur," kata Edy usai membuka Gerakan Indonesia Sadar Administrasi [GISA] di Gedung Serbaguna, Jalan Pancing, Kabupaten Deliserdang, Selasa (4/12).

Menurut Edy, kasus dugaan pengaturan skor ini tetap akan diproses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan minta mundur. Ya proses pemeriksaan berjalan sesuai aturan. Paham ya," ungkapnya.

Ketum PSSI Soal Pengaturan Skor: Kita Bukan Manusia SempurnaHidayat mundur dari Exco PSSI terkait dugaan pengaturan skor di Liga 2. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Sebelumnya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum anggota Komite Eksekutif (exco) PSSI Hidayat dalam kasus percobaan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu.

Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husein mengatakan hukuman yang dijatuhkan yakni Hidayat dilarang beraktivitas dalam sepak bola Indonesia selama tiga tahun dengan larangan dua tahun dilarang masuk stadion serta didenda Rp150 juta.

"Jadi ada tiga denda: Denda Rp150 juta, dilarang aktivitas sepak bola, dan dilarang masuk stadion," kata Umar.

Umar mengatakan hukuman tersebut mulai berlaku secara resmi pada Selasa (4/11). Mengenai pengawasan dari hukuman itu, ia menyerahkan kepada federasi.

"Itu [pengawasan hukuman Hidayat] urusan federasi [PSSI]," katanya.

Sebelumnya, Hidayat mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota exco PSSI dalam konferensi pers di The Sultan Hotel pada Senin (3/12) sore. Nama Hidayat terlibat dalam pengaturan skor pertama kali disebut manajer Madura FC Januar Herwanto dalam program televisi Mata Najwa yang disiarkan secara langsung lewat saluran Trans7 pada Rabu (28/11) malam.

Hidayat mengaku dihubungi oknum pengatur skor lantaran ia dianggap masih mengurus Madura FC. Hidayat pun sempat memberikan bantahan atas tuduhan tersebut ketika dihubungi Mata Najwa lewat sambungan telepon. Namun belakangan ia komplain tidak punya ruang yang cukup untuk menjelaskan tuduhan dari Januar.

"Saya buka sedikit supaya tidak menjadi permasalahan. Ketika ditelepon [oknum pengaturan skor dari Sleman], dianggap saya masih mengurus Madura FC. Yang lain-lain tolong tidak untuk ditanyakan karena ini sudah saya sampaikan di Komisi Disiplin," ucap Hidayat dalam konferensi pers tersebut.

"Sekali lagi, bukan [sepenuhnya] inisiatif saya. Ini adalah kecelakaan. Tidak ada maksud untuk melindungi pihak manapun," ucapnya berkilah. (fnr/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER